Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Masih Adakah Harapan bagi AHY Masuk Kabinet Jokowi?

13 Agustus 2019   21:14 Diperbarui: 13 Agustus 2019   21:17 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/5/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/WSJ | Sumber Gambar: KOMPAS.com

Sebagian publik sudah menduga bahwa salah seorang calon kuat menteri di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin di periode 2019-2024 adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Ya, putera sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu telah digadang-gadang sebelumnya bakal terpilih jadi menteri, satu dari sekian banyak nama kaum muda yang hangat dibahas berbagai media.

Belum lagi memang AHY yang menjabat sebagai Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat telah menunjukkan sikap akrab dengan Presiden Terpilih Joko Widodo. Dia dan Jokowi diketahui sudah beberapa kali mengadakan silaturahmi bersama di istana.

Selanjutnya, Demokrat yang sebenarnya berada di barisan kubu pemenangan pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019 tampak kurang frontal 'menghajar' pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin.

Bahkan selama dan sesudah Pilpres 2019, Demokrat lebih banyak memilih berada di "jalan tengah", sikap yang agak berbeda dengan yang ditempuh oleh partai politik teman sekoalisi mereka. Namun demikian, mereka tetap mengaku berjuang memenangkan Prabowo-Sandiaga.

Tentu pemilihan "jalan tengah" oleh Demokrat cukup logis dan sangat beralasan, karena mereka bukan partai pengusung utama capres-cawapres. Artinya bukan kader merekalah yang berkompetisi di Pilpres 2019.

Kembali ke soal keakraban AHY dan Jokowi, silaturahmi yang belum lama mereka lakukan antara lain:

Pertama, pada 2 Mei 2019, beberapa hari setelah pelaksanaan Pemilu 2019. Tujuan AHY ke istana dalam rangka saling tukar pikiran dan gagasan dengan Jokowi bagaimana membangun Indonesia ke depan agar bisa menjadi bangsa yang maju.

Selain itu, AHY juga menyampaikan salam hormat dari SBY dan Ani Yudhoyono (almarhum) kepada Jokowi. Sila baca di sini.

Kedua, pada 22 Mei 2019, usai pengumuman pemenang Pilpres 2019. AHY ke Istana Bogor dalam rangka mengucapkan selamat kepada Jokowi-Ma'ruf Amin yang berhasil memenangkan Pilpres 2019.

Di samping itu, AHY juga melakukan diskusi bersama Jokowi terkait persoalan bangsa, serta menitipkan pesan SBY yang belum bisa bertemu langsung dengan Jokowi karena tengah sibuk mengurus perawatan Ani Yudhoyono (almarhum) di Singapura.

"Pak SBY sebagai mantan presiden selama dua periode memiliki wisdom maupun pengalaman-pengalaman tertentu yang juga ingin dibagi dan disampaikan dalam rangka memberikan support kepada Pak Jokowi dalam menangani situasi politik hukum dan keamanan akhir-akhir ini," kata AHY.

Mengenai pertemuan yang kedua ini, sila baca di sini.

Ketiga, pada 5 Juni 2019, usai perayaan Idul Fitri. AHY ke istana bersama dengan isterinya (Anissa Pohan), adiknya (Edhie Baskoro Yudhoyono) dan iparnya (Siti Aliyah Rubi Rajasa). 

Mereka ke sana untuk mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang telah menjadi inspektur upacara di acara pemakaman Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Suasana silaturahim Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono bersama istri masing-masing dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (5/6/2019) | (KOMPAS.com/FABIANUS JANUARIUS KUWADO)
Suasana silaturahim Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono bersama istri masing-masing dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (5/6/2019) | (KOMPAS.com/FABIANUS JANUARIUS KUWADO)
"Selain saya mengucapkan selamat Idul Fitri, juga ucapan terima kasih atas kesediaan beliau menjadi inspektur upacara dalam sebuah prosesi pemakaman militer yang begitu terhormat bagi ibunda kami tercinta, almarhumah Ibu Ani Yudhoyono," ujar AHY.

Selengkapnya tentang pertemuan yang ketiga sila baca di sini.

Itulah rangkaian silaturahmi yang dilakukan AHY dengan Jokowi. Bisa dikatakan jauh lebih sering dibanding silaturahmi yang dilakukan oleh tokoh atau petinggi partai politik lain, terutama dari koalisi Prabowo-Sandiaga.

Lalu apakah AHY berhenti pada silaturahmi untuk menarik 'perhatian' Jokowi? Tidak. Usai pertemuan Jokowi dan Prabowo pada 13 Juli 2019, AHY masih menitipkan pesan supaya Jokowi dan SBY bisa bertemu secara langsung.

Menurut AHY, pertemuan antara Jokowi dan SBY dirasa perlu untuk membahas berbagai isu mendasar demi kemajuan negara, khususnya di periode kedua pemerintahan Jokowi. Sila baca di sini.

Jika dilihat, sepertinya AHY tidak ingin hubungannya dengan Jokowi terputus. Makanya wajar publik menilai bahwa AHY kemungkinan besar bergabung di kabinet pemerintahan mendatang.

Apakah AHY betul masuk kabinet? Jawabannya, tergantung keputusan sikap politik Demokrat. Hingga saat ini Demokrat belum mengirim sinyal apakah mereka sepenuhnya mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dengan cara masuk kabinet atau seperti apa belum jelas.

Mewakili partainya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengungkapkan bahwa keputusan sikap politik Demokrat baru ditentukan setelah rapat majelis tinggi partai yang akan dipimpin langsung oleh SBY. Dan rapat itu sendiri baru akan dilangsungkan pada 9 September 2019. Sila baca di sini.

Rapat majelis tinggi Partai Demokrat masih lama padahal penggodokkan struktur kabinet pemerintahan Jokowi tengah intensif dilakukan. Apakah Jokowi harus bersabar menunggu hasil rapat supaya AHY terakomodir masuk kabinet?

Sulit membayangkannya. Meskipun bukan diungkap langsung oleh Jokowi, niat Demokrat (dan AHY) sudah 'divonis' terlambat oleh PDIP. Sila baca: Demokrat Ingin Merapat ke Jokowi, PDIP: Sudah Sangat Terlambat!

Tapi apa pun itu, mari kita tunggu saja perkembangan situasi politik berikutnya, termasuk hasil rapat majelis tinggi Demokrat. Yang jelas waku semakin pendek. Semoga saja Jokowi tetap ingat 'nostalgia' silaturahminya dengan AHY.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun