Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ajukan Gugatan, Kubu Prabowo-Sandi Tetap Bawa "Bendera" BPN?

22 Mei 2019   07:40 Diperbarui: 22 Mei 2019   09:02 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: beritasatu.com

Pengumuman hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 telah dilakukan pada Selasa dini hari (21/5/2019), dan ternyata ada salah satu kubu yang merasa keberatan yaitu kubu pemenangan Prabowo-Sandiaga. Mereka mengaku tidak menerima hasil Pilpres lantaran dinilai penuh kecurangan yang masif, terstruktur dan sistematis.

"Sebelum sampai ke sana, kami memiliki hak untuk mengajukan sengketa hasil penghitungan suara ke Mahkamah Konstitusi," kata Wakil Ketua Partai Gerindra, Ferry Juliantono (21/5/2019).

Sekadar informasi, perolehan suara masing-masing pasangan calon yaitu 85.607.362 suara untuk Jokowi-Ma'ruf Amin (55,50%) dan 65.650.239 suara untuk Prabowo-Sandiaga (45,50%). Total suara sah nasional sejumlah 154.257.601 suara.

Dengan keberatan tersebut, mereka berencana akan menggugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan didaftarkan ke MK paling lambat 24 Mei 2019, sesuai tenggat waktu yang diberikan oleh KPU.

Tentu semua pihak wajib menghormati sikap yang diambil kubu pemenangan Prabowo-Sandiaga, karena itu adalah hak setiap warga negara yang dijamin undang-undang (UU).

Meski akan melayangkan gugatan, ada hal yang sedikit janggal dipandang dari kubu Prabowo-Sandiaga, yakni ketika mereka akan membawa status sebagai Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

Kita tahu bahwa keanggotaan BPN Prabowo-Sandiaga terdiri dari beberapa partai politik, antara lain Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat. Oleh sebab itu, ketika kubu Prabowo-Sandiaga mau menggugat, keempat partai terpaksa harus ikut dibawa. 

Pertanyaannya adalah, bukankah sikap masing-masing partai pendukung Prabowo-Sandiaga sudah berbeda dalam menanggapi hasil rekapitulasi suara yang telah diumumkan KPU?

Lalu pihak yang mengajukan gugatan mengatasnamakan apa dan siapa? Apakah hanya nama Partai Gerindra dan PKS saja?

Kalau demikian maka membawa nama BPN Prabowo-Sandiaga tidak patut dilakukan, karena pada akhirnya akan muncul persoalan, yaitu MK akan mempertanyakan "legal standing" gugatannya.

Perlu diketahui, ada dua partai koalisi Prabowo-Sandiaga yang disebut menerima hasil rekapitulasi dari KPU, yaitu PAN dan Partai Demokrat, dan sepertinya dua partai ini tidak akan ikut-ikutan ke MK.

"KPU sudah mengumumkan hasil rekapitulasi hasil pilpres, pileg, dan DPR. Nah banyak berita ditanya ke saya kenapa PAN tidak tanda tangan. Jadi itu mesti saya jelaskan. Kami mengakui hasil resmi yang diumumkan lembaga resmi KPU. Kami mengakui kemenangan Pak Jokowi," kata Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (21/5/2019).

Mengenai kabar PAN tidak menandatangani berkas hasil Pemilu 2019, Zulkifli menjelaskan itu terkait hasil pemilihan legislatif (Pileg), bukan hasil pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres).

Sedangkan Partai Demokrat disebut sudah menandatangani berkasnya, ini diakui oleh Ketua KPU, Arief Budiman.

Sekali lagi, perlu bagi pihak yang akan mengajukan gugatan untuk mempertimbangkan perbedaan sikap yang terjadi di BPN Prabowo-Sandiaga. Mereka sangat tidak mungkin membawa nama BPN secara keseluruhan.
***

Sumber: kompas.com | detik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun