Mohon tunggu...
Hj ErliesErviena
Hj ErliesErviena Mohon Tunggu... Penulis - penulis

senang menulis artikel apa saja ttg agama , umum, pengalaman, cerpen. Pernah menulis bbrp artikel ttg ekonomi di "Buletin Ekonomi Bapindo", artikel di beberapa konten Islami maupun umum, menerbitkan buku islami berjudul "Kepemimpinan Perempuan dalam Al-Qur'an ( Reinterpretasi Pemikiran M. Quraish Shihab Tentang Konsep Al- Qawwàmah dengan Perspektif Qirà'ah Mubàdalah). Hobi lainnya: traveling & musik ( guru piano klasik & pop).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Evaluasi Jelang Usia Pertengahan"

31 Desember 2022   14:57 Diperbarui: 31 Desember 2022   14:59 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Alam dunia,     fase kehidupan yang paling menentukan kehidupan manusia yang menjadi tolak ukur dan penilaian apakah manusia tersebut akan mendapatkan kebahagian atau justru kesengsaraan.

Pada fase ini Allah SWT membebaskan manusia untuk memilih dan Allah SWT  membekali manusia dengan "hati" untk memahami ayat-ayat Allah, mempunyai "mata" untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan "telinga" untuk mendengar ayat-ayat Allah, agar manusia memiliki kemampuan untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk (QS Al-A'raf/7:179).

Alam Barzah, atau biasa disebut dengan alam kubur adalah alam dimana manusia di tempatkan oleh Allah setelah mereka meninggal dunia, di alam ini manusia menunggu hadirnya hari kiamat yang akan menentukan kedudukan mereka di alam akhirat. Apakah akan menjadi penghuni surga ataukah mereka merasakan siksa di neraka. Keduanya adalah bentuk balasan dari Allah atas apa yang telah mereka perbuat di  dunia.

Alam akhirat, merupakan terminal terakhir dari perjalanan panjang kehidupan manusia, pada alam ini buku catatan manusia akan di periksa dan dibacakan seluruh amal kebaikan dan keburukannya. Hasil dari timbangan inilah yang nantinya akan menentukan tempatnya di akhirat. Jika timbangan kebaikannya lebih berat dari keburukannya, maka mereka akan masuk surga. Sebaliknya jika timbangan keburukannya lebih berat dari kebaikannya, maka mereka harus menjalani hukuman di neraka.

Coba bayangkan, apa yang akan dilakukan jika seandainya seseorang akan mendapat hukuman mati dalam waktu dekat?tentu hampir semua orang akan bertobat dan melakukan amal kebaikan untuk menebus dosa-dosanya. Namun, apakah dengan pengakuan tersebut maka punishment akan dibatalkan?.

Begitu pula halnya dengan kisah Firaun dalam surat Al-Baqarah/2:50. Disaat detik-detik Firaun akan ditenggelamkan di Laut Merah,  ia telah menyadari kematiannya sudah dekat, maka ia bertobat pada Allah, namun pintu tobatnya tidak diterima lagi karena nyawanya sudah sampai kerongkongan, sehingga batas waktunya sudah habis.

Maka, pertobatan orang tersebut menjadi tidak bermanfaat. Seperti firman Allah dalam surat an-Nisa/4:17

"Sesungguhnya tobat di sisi Allah hanyalah tobat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertobat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah tobatnya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana."

Sebagai manusia yang dibekali akal untuk berfikir, sepatutnya kita merenungkan dan mensyukuri nikmat yang telah di anugerahkan Sang Maha Pencipta.  "Walaqod yassanl Qurn na lidzdzikri fahal mimmuddakir"; Sesunggungnya Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran. Ayat ini sering kali diulang pada surat (Al- Qamar/54: 17,22,32,40). Al-Qur'an merupakan 'hudallinnas', tuntunan hidup dan yang merupakan 'ibrah' bagi manusia  agar selamat dalam menempuh perjalanan hidupnya sebagai  bekal di akhirat kelak.

 "Bukankah Kami telah memanjangkan umur kalian dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir dan telah datang kepada kalian pemberi peringatan?" (QS Fatir/35:37). Ibarat setiap jelang pergantian tahun, euphoria countdown riuh diteriakan,  bersorak menghitung mundur waktu.

Selayaknya lita mulai mengintrospeksi diri dengan dosa-dosa dan berbuat lebih baik untuk kedepannya, karena kita sedang berpacu dengan waktu. Tinggal menunggu antrian, sebab Kita tidak pernah tahu seberapa lama kita hidup di dunia, karena kematian pasti akan datang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun