Bertemu Lagi atau Tidak, Aku Ingin Kamu Baca Ini

Kadang aku berpikir, jika kita bertemu lagi, akankah kamu masih mengenali aku? Atau kita hanya lewat seperti dua orang asing yang tak pernah berbagi cerita?

Jika kita bertemu lagi, aku harap kita sudah sama-sama sembuh. Kamu dari lukamu, aku dari rinduku. Jika suatu hari takdir mempertemukan kita lagi, aku harap kita sudah menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Aku tak tahu, apakah nanti kita datang sebagai teman, kenangan, atau dua orang asing yang hanya saling menyapa dengan mata.

Tapi ... jika kita tak pernah bertemu lagi, jika hidup memilih jalan yang berbeda, aku tetap ingin kamu tahu sesuatu. Terima kasih sudah pernah menjadi bagian dari kisah cinta yang kubawa hingga hari ini. Aku tak menyesali pertemuan kita, sebab darimu aku belajar tentang rasa, tentang kehilangan, dan tentang arti melepaskan dengan ikhlas. 

Aku juga ingin kamu tahu ... aku tidak pernah menyimpan benci. Jika ada yang tertinggal di hatiku, itu hanya kenangan yang hangat, meski terkadang terasa perih.

Jangan khawatir. Aku sudah melepaskan. Tapi melepaskan bukan berarti melupakan. Aku hanya menyimpan kamu di tempat yang tak terlihat, tapi tetap terasa.

Jadi, bertemu lagi atau tidak, doaku tetap sama ..."Semoga kamu bahagia. Semoga hidupmu penuh tawa. Dan semoga, jika kamu mengingatku, kamu tahu bahwa aku pun mendoakanmu, meski dari jauh. Semoga apapun yang kamu perjuangkan seperti yang selalu kamu ceritakan suatu saat kamu bisa berhasil meraihnya."

Jika suatu saat kamu membaca ini. Ketahuilah, ini adalah caraku berpamitan. Bukan karena aku tak berharap bertemu lagi, tapi karena aku percaya ... beberapa kisah lebih indah jika diakhiri dengan doa, bukan pertemuan.

Jika kamu membaca ini... anggap saja ini caraku berpamitan.