"Nah, bagus Tisya. Semangat memang salah satu obat paling manjur, loh." Dokter Gunawan terlihat cepat akrab dengan anak-anak. Mungkin dengan gelar spesialis anak, ia memang sudah ahli menangani kasus kanker seperti ini.
Fika tersenyum miris. Tisya lebih berani menghadapi kehidupan. Ia jadi ingat, dulu saat ia kecil, ia juga berani bermimpi besar, seolah itu hal mudah untuk diraih, dilalui, dan dilewati. Sampai akhirnya, kehidupan seolah menertawakannya. Tidak, tidak. Kali ini aku tidak akan membiarkan kehidupan mengalahkanku. Fika berjanji dalam hati, ia akan berjuang bersama Tisya, apa pun yang terjadi.
Bersambung...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI