Sebagai seorang start-up, ini ya rasanya full-time mengelola bisnis sendiri?
Nggak kerasa sudah lebih dari 1 tahun, dari seorang professional di corporate, sekarang mengelola bisnis sendiri. Awalnya, terasa bersalah setiap kali ada waktu luang.
"Duh, apa lagi ya, apa lagi nih yang mau dikerjakan?"
Sementara kalau di office orang, dulu pinginnya santai terus, "Santai dulu. Deadline masih besok. Bisa dikebut nanti malam."
Tapi seiring berjalannya waktu, ternyata waktu untuk bisa istirahat itu berharga dan langka. Meski mata terpejam, dan badan direnggangkan di atas Kasur, tapi pikiran itu berlarian terus. Mata sudah Lelah, tapi otak masih 'memaksa' untuk berpikir.
"Apa lagi yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan? Kendala apa yang ada di lapangan? Gimana Solusi efektifnya? Gimana karyawan A biar bisa lebih produktif? Gimana caranya efisiensi di Perusahaan? Vendor mana yang paling menguntungkan dengan budget yang sama? Apa lagi tagihan yang belum dibayarkan? Persiapan gaji tiap bulan sudah sesuai absensi?" dan masih banyak lagi yang perlu diurus.
Itu baru urusan operasional, belum lagi pertanggung jawaban laporan keuangan kepada pemerintah, pajak, investor. Belum lagi analisa competitor yang kian bertambah.
Semua menjadi Pelajaran 10 orang dirangkum dan dikerjakan kedalam 1 orang. Seru, mendebarkan, meski kadang lelah dan penat. Suka menjalaninya meski ada juga tantangan. Ketika melihat ke semua arah, perasaan untuk terus berjuang itu jadi bergairah lagi.
"Aku berjuang, ayo berjuang. Banyak yang dipertanggung jawabkan. Kehidupan karyawan dan keluarga, pelayanan kepada customer yang jangan sampai kecewa, produk dan jasa kita yang ternyata membantu dan memberikan dampak positif..."
Kira-kira inilah sedikit, Sebagian kecil dari apa yang dirasa dan isi dari kepala seorang enter-preneur-ship.
#tripvianahagnese
#entrepreneurship