Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Senja di Ujung Pelangi (Ep. 10/10)

14 Juni 2025   09:04 Diperbarui: 14 Juni 2025   07:12 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Senja di Ujung Pelangi

Gambar Milik Tripviana Hagnese: Senja di Ujung Pelangi (Ep. 10/10)
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Senja di Ujung Pelangi (Ep. 10/10)

Episode 10: Pulang, ke Rumah Hati

Senja di Ujung Pelangi Tayang setiap hari 3 Episode

Total 10 Episode

#tripvianahagnese

Waktu terus berjalan, namun bagi Senja, setiap hari di London terasa seperti perjuangan yang tak berkesudahan. Hubungannya dengan Rama perlahan mulai membaik setelah percakapan di kafe itu. Senja mencoba menerima Rama sebagai kakak, meskipun bayang-bayang masa lalu ibunya masih kerap menghantui. Rama, di sisi lain, berusaha keras menjadi sosok kakak yang baik, selalu ada untuknya, dan memastikan semua kebutuhan finansial Senja serta keluarganya di Jakarta terpenuhi. Ia bahkan beberapa kali mengunjungi ayah Senja di Jakarta, memperlakukan beliau dengan hormat dan penuh perhatian, seolah ingin menebus ketiadaan yang tak pernah ia ketahui. Ayah Senja, yang kondisinya semakin menurun, hanya bisa tersenyum lemah, tak pernah menyadari kebenaran di balik kunjungan Rama.

Namun, di tengah semua itu, hati Senja terasa kosong. Ada jurang yang membentang antara dirinya dan Awan, jurang yang terbentuk dari jarak dan, yang lebih parah, rahasia yang ia simpan. Percakapan mereka semakin jarang dan hambar. Senja merasa bersalah karena tidak jujur, sementara Awan merasa cemas dengan perubahan sikap Senja. Kerinduan yang dulu menguatkan, kini terasa memberatkan.

Satu setengah tahun berlalu. Proyek ekspansi di London berjalan sukses. Senja telah menyelesaikan satu tahun perkuliahannya dan menjadi bagian integral dari tim Rama. Ia punya karier cemerlang, finansial stabil, dan seorang kakak yang peduli. Namun, ia merasa seperti kehilangan sebagian jiwanya.

Suatu sore, Awan mengirim pesan singkat: "Senja, Papa... Papa semakin parah. Aku takut."

Pesan itu bagai sambaran petir. Senja merasakan jantungnya mencelos. Tanpa pikir panjang, ia langsung menemui Rama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun