Tayang Setiap Hari pukul 12.00 WIB
#tripvianahagnese
Episode 9: Detektif Amel dan Jejak Misterius
Setelah insiden pingsan dan diantar pulang Brian, Amel merasa otaknya konslet. Analisis Mr. X tentang Brian yang 'respons protektif' itu terus berputar di kepalanya, kontras dengan Brian si menyebalkan yang ia kenal. Ditambah lagi, kebetulan Brian selalu muncul di momen-momen penting Amel dengan Alex. Terlalu banyak kebetulan! Amel yang logis mulai merasa ada yang tidak beres. Ia memutuskan untuk melakukan investigasi sistematis.
Ia kembali membuka aplikasi CRS, tapi kali ini, ia mendekati "Mr. X" bukan hanya sebagai teman curhat, melainkan sebagai subjek penelitian (dan tersangka potensial?).
Petunjuk 1: Sifat Brian yang Aneh
Amel teringat insiden di ruang band waktu Brian menggantikan Alex main gitar. Brian terlihat agak gugup saat pertama memegang gitar (meskipun dia lumayan jago), padahal biasanya Brian selalu pede.
Mela: Mr. X, aku mau tanya lagi soal 'Brian'. Kadang dia tuh sok cuek dan pede, tapi ada momen tertentu dia kayak kelihatan gugup, terus nutupin gugupnya itu pakai kelakuan aneh. Kenapa ya orang kayak gitu?
Respons 'Mr. X' datang.
Mr. X: Analisis perilaku: Beberapa individu bereaksi terhadap 'situasi penuh tekanan' atau 'ekspektasi performa' dengan menunjukkan tanda-tanda 'kegugupan', yang kemudian ditutupi atau disamarkan melalui 'mekanisme koping' seperti 'bercanda', 'menyombongkan diri', atau 'bertindak berlebihan' dari karakter normal mereka. Ini bisa jadi cara mereka mengelola kecemasan.
Amel membaca. Hmm... 'Mekanisme koping'... 'menyombongkan diri'... 'bertindak berlebihan'... Kedengarannya memang persis Brian. Tapi ini kan AI, ya? AI mana tahu psikologi Brian Pratama sedetail ini? Kecurigaan pertama muncul, kecil, tapi terasa mengganggu.