Mohon tunggu...
Trio Bayuw
Trio Bayuw Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Di Balik Novel "Surga yang Tak Dirindukan"

27 Februari 2018   17:02 Diperbarui: 27 Februari 2018   17:11 4372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Novel, sarana penyampaian fakta atu imajinasi para penulis dengan susunan dan cara yang indah. Mungkin banyak orang yang sudah mengetahui tentang novel lebih baik dari saya. Disini saya akan membedah unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Surga Yang Tak di Rindukankarya Asma Nadia. Novel ini adalah novel pertama yang saya baca tuntas, demi memahami isi dan mengetahui makna dari setiap lembar tulisan. 

Saya tidak suka membaca, mungkin bagi seorang pemula seperti saya, novel ini cukup sulit untuk dipahami. Nantinya, kemungkinanan besar ulasan saya akan berbeda dengan pengamatan dan pemahaman orang lain. hal yang seharusnya saya lakukan adalah mengutip beberapa kalimat dalam novel, untuk meyakinkan pembaca akan unsur intrinsik yang saya sampaikan. Namun pada ulasan saya ini, akan meyakinkan pembaca dengan sedikit gambaran cerita yang saya tulis ulang menggunakan versi saya.

Kita mulai dari unsur intrinsik novel ini sendiri. Tema yang diangkat oleh Asma Nadia menurut saya adalah tema yang sensitif, yaitu percintaan yang berujung pada poligami. Poligami adalah hal yang dianjurkan dalam islam, namun kebanyakan kaum wanita menolak akan adanya poligami. Karena pada akhirnya suami mereka tidak bisa bersikap adil. Tema poligami disampaikan dengan apik oleh sang penulis. Pro dan kontra adanya buku ini muncul dari kalangan pembaca, menuduh akan penulis yang menolak keras akan adanya poligami. Tokoh utama dalam novel ini adalah seorang perempuan muslim bernama Arini. Tokoh lainnya yang sangat berperan penting dalam cerita seperti Andika Prasetya atau Pras yaitu suami Arini, Mei Rose istri kedua Pras, ibu arini, bapak arini, mas Putra kakak Arini, Aie tante Mei Rose, ketiga anak arini dan ketiga sahabat arini. 

Berbicara masalah tokoh, saya menemukan 3 tokoh utama yang menjadi fokus pembicaraan novel ini, diantaranya Arini, Pras dan Mei Rose. Sekarang kita akan membahas lebih dalam ketiga tokoh tersebut. Yang pertama adalah Arini, wanita muslimah yang sangat sabar dan setia kepada sang suami. Kesabaranya digambarkan penulis pada saat Arini mengalami masa masa sulitnya, mengetahui sang suami telah menikahi wanita lain. ia tidak berani meskipun itu hanya sekedar bertanya kepada sang suami, ia tetap tenang seakan tidak ada apa apa yang terjadi. Ia tetap menjaga perasaan sang anak yang sudah mulai mengerti akan apa yang terjadi. Diam dan menahan tangis ia lewati demi sang anak dan orang tua. Tokoh kedua yaitu Pras. Disini Pras adalah sosok pria idaman yang berpendidikan dan setia. ia tidak pernah memberikan cintanya kepada perempuan yang belum pasti menjadi calon istrinya. Hanya kepada Arini lah ia memberikan cintanya. Bisa kita lihat pada halaman ke 174, pada halaman tersebut diceritakan sepenggal kisah cinta pras. ia menulis hal hal berbau cinta pada buku diarinya. Namun kesetian Pras goyah setelah bertemu dengan wanita bernama Mei Rose.

Didalam novel tidak dijelaskan secara detail tentang bagaimana mereka bisa menikah. Tetapi menurut apa yang saya baca, Pras bertemu dengan Mei Rose sebab niat baik Pras yang ingin menolong Mei Rose saat kecelakaan hari itu. Namun pras tidak bisa lepas tangan karea tidak ada pihak keluarga yang datang menemu Mei Rose. Hingga pihak rumah sakit menganggap bahwa Pras adalah suaminya. Yang ada dipikiran Mei hanyalah menjaga harga diri terhadap teman teman kantornya. Sehingga dia selalu memikirkan cara untuk menutupi anak yang telah ia lahirkan. 

Salah satunya adalah memaksa Pras untuk menikahinya. Ia memaksa Pras untuk menikah dengannya meskipun ia mengetahui bahwa Pras sudah menikah dan memiliki 3 orang anak. Pras serba salah. Saya akan mengutip sedikit adegan pada film surga  yang tak di rindukan.Alasan Pras menikahi Mei adalah karena Mei mengancam Pras. pada adegan film Mei mencoba untuk bunuh diri, namun Pras mencegahnya. Mei akan menggagalkan percobaan bunuh diri dan mau menjaga bayi yang telah ia lahirkan asalkan Pras mau menikahinya. Kembali pada novel, penulis tidak menjelaskan secara detail bagaimana mereka bisa menikah. Disini pembaca akan bertanggapan bahwa Pras juga bersikap seenaknya sendiri, karena ia tidak pernah membicarakan hal ini terlebih dahulu dengan Arini. 

Tokoh ketiga adalah Mei Rose. Wanita karir yang tidak pernah mau mengalah dengan siapapun. Besar dengan didikan keras sang tante, Mei bukanlah wanita yang lemah dan mudah menyerah. Meskipun terlibat kasus yang terbilang besar. Ia pandai dalam menyimpan dan mengatasinya sendiri. Ray adalah lelaki yang telah memperkosa Mei malam itu. 

Mei mengetahui bahwa Ray merasa menang, tapi mei tidak tinggal diam dan terlihat kalah begitu saja. Ia berusaha menyelesaikan solusi dengan tenang. Karakter tokoh Mei yang egois dan tidak ingin kalah ditunjukkan lewat penulis, dengan caranya berusaha mendapatkan hati Pras. dari berpura pura untuk belajar agama, sampai ingin membuat anaknya bahagia menjadi alasannya kepada Pras. satu hal yang saya simpulkan dari tokoh Mei, dia adalah wanita yang tidak pernah belajar dari kesalahan. Pengalaman berinteraksi dengan laki laki yang tak dikenal yaitu Ray, tidak membuatnya kapok medekati lelaki lain. hampir saja kejadian serupa terjadi kembali saat ia kenal dengan David. Untungnya penolakan Mei saat akan diperkosa, membuat David menggagalkan niatnya. "Tidurlah," suara lelaki itu dingin, "Lepaskan bajumu..."

Aku menatap David tak percaya.

"David... kamu tidak akan melakukan..."

...

David mulai tidak sabar. Laki laki itu mendorong tubuhku dengan keras hingga terjatuh keranjang.

...

"Dasar perempuan nakal! Sundal!"

Aku tak jadi menangis menyadari David tidak memerkosaku.

Dari penggalan cerita tersebut kita bisa melihat kondisi yang terjadi pada Mei Rose pada saat itu.

Menurut saya sebuah novel akan menantang apabila alur yang digunakan juga menantang. Alur campuran adalah alur yang cukup memantang untuk saya. Novel ini menggunakan alur campuran yaitu alur maju dan mundur. Sehingga novel ini cukup menantang bagi saya untuk dibaca. Setiap bab akan membahas permasalahan yang berbeda. Misalnya pada bab 1 akan membahas kondisi Arini yang sedih akan apa yang telah dilakukan oleh Pras. bab kedua membahas bagaimana Pras dan Arini bisa bertemu sewaktu kuliah. Begitu juga dengan bab 3 akan membahas masa kecil Mei Rose yang diperlakukan seperti pembantu oleh Aie tantenya. Alur seperti inilah yang membuat kita untuk berpikir dan berimajinasi lebih dalam agar dapat mengikuti alur cerita dengan baik. Mebahas masalah cerita, tidak perlu diragukan. Karena penyajian latar yang baik membuat cerita mudah diaplikasikan dengan kehidupan sehari hari. Kita akan membahas tentang latar tempat. Latar tempat sendiri berada di masjid al-ghifari, rumah arini, rumah ibu, rumah Aie, kampus dan kamar kost. Kebanyakan adegan dalam novel berada di rumah Arini. Dari banyaknya latar tempat, ada satu tempat yang selalu teringat dibenak saya, yaitu tempat Arini menulis. Tempat itu selalu menjadi pelarian Arini dikala ia tidak tau harus berbuat apa. Tempat dimana ia menumpahkan semua kesedihan dan amarahnya kepada Pras. Saya akan sedikit mengutip bagaimana keadaan Arini saat berada diruang tersebut, "Jemari Arini terhenti. Novel yang tak kunjung selesai. Air mata kembali jatuh". selain itu ada satu tempat yang mungkin tidak muncul banyak dalam novel. Masjid al-ghifari, tempat dimana Arini dan Pras bertemu kembali setelah lama tidak mengetahui satu sama lain. Beralih ke latar waktu. Tentunya semua latar waktu digunakan untuk kelengkapan isi dari novel ini. Pagi hari, siang hari, sore hari dan malam hari. Selanjutnya adalah latar sosial. Untuk beberapa orang baru seperti saya, mungkin latar sosial adalah hal yang asing didengar. Pemeran utama dalam novel ini memiliki latar belakang sebagai wanita berpendidikan dengan berdasarkan agama. Begitu juga dengan pemeran Pras yang berpendidikan agama kuat. Kedua orang tua mereka juga mengajarkan hal hal baik yang selalu berpedoman pada agama. Sehingga saat masalah yang bisa dibilang cukup besar muncul, jalan cerita yang disajikan penulis berbeda dengan apa yang umumnya masyarakat lakukan. Mungkin apabila penulis memberikan latar belakang pada tokoh sesuai pada umumnya, jalan cerita akan menjadi brutal dan menimbulkan lebih banyak masalah. Novel ini memberikan jalan cerita sendiri yang bisa membuat kita tidak tahan dengan perbuatan keduanya. Karena kedua tokoh selalu bersabar dan memegang teguh dasar agama. Pada keseluruahan novel ditunjukkan penggunaan nama tokoh yang paham betul dengan jalan cerita. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa novel tersebut menggunakan sudut pandang orang ketiga serbatahu.

Unsur ekstrinsik adalah pengaruh besar penulisan sebuah novel, meskipun tidak dimasukkan kedalamnya. Sebuah latar belakang seorang penulis akan berpengaruh besar dengan hasil dan emosional novel. Novel surga yang tak dirindukan ditulis oleh Asma Nadia. Ia lahir di Jakarta pada tanggal 26 maret 1972. Asma Nadia adalah seorang penulis aliran novel dan cerpen yang memiliki seorang suami dan tiga orang anak. Selain novel ini, ia memiliki sebuah karya terkenal lainnya yaitu assalamualaikum Beijing. Asma Nadia memiliki pendirian yang sangat kuat, lemah lembut dan sabar. Keinginan besarnya untuk tetap menulis didukung oleh keluarga dan sahabat dekatnya. Ia merupakan adik dari seorang penulis Helvy Tiana Rosa. Asma adalah anak kedua dari pasangan Ami Usman dan Maria Eri Susanti, seorang mualaf keturunan tiongkok yang berasal dari Medan. Ia berhasil mendapatkan beberapa penghargaan dan hadiah dibidang sastra. Bahkan cerpen ciptaannya yang berjudul imut dan koran gondrong berhasil menyabet juara satu menulis cerita pendek islami atau LMCPI tingkat nasional yang diselenggarakan oleh majalah aminda tahun 1994 dan 1995. Selain itu, bukunya yang berjudul rembulan dimata ibu berhasil meraih penghargaan adikarya dalam kategori buku remaja terbaik tahun 2001. Banyak sekali penghargaan yang telah ia capai selama menjadi seorang penulis. Asma juga pernah mengikuti  pertemuan antara sastrawan yang diselenggarakan di Brunei Darussalam dan workshop kepenulisan novel yang diselenggarakan majelis sastra asia tenggara atau MASTERA. Selain menjadi seorang penulis, ia juga sibuk mengetuai atau pendiri forum lingkar pena yang merupakan forum kepenulisan untuk para penulis muda. Telah banyak pencapaian mungkin adalah salah satu alasan Asma tidak ingin berhenti untuk tetap berkarya. Surga yang tak dirindukan adalah karya kesekian Asma sepanjang sejarah, hingga novel ini diangkat kelayar lebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun