Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Essi nomor 97 - Sesama itu Siapa

11 Oktober 2025   18:11 Diperbarui: 11 Oktober 2025   18:11 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.artpal.com/kov-ab?i=87424-137

Essi 97 - Sesama Itu Siapa ...?
Tri Budhi Sastrio - Kasidi

If a man and a woman hope to have any magic at all
between them
, Amado berkata
They have to be willing to be a little blind about each
other
, lanjutnya pada temannya.
Amado Mateos, tokoh dalam Animosity karya David
Linsey, seorang teman yang setia
Bagi Ross Marteau, tokoh utama novel ini ... dan maaf,
meskipun novel ini tampaknya
Tidak akan pernah memenangkan hadiah Nobel, tetapi
karena satu ungkapan tokohnya
Cukup mengena tentang hubungan antara pria dan
wanita, maka dalam bahasa aslinya
Kutipan tersebut dijadikan pembuka puisi sederhana
yang mungkin saja nanti berguna.
Oh ya, entah kebetulan entah disengaja, si tokoh utama
baru saja hancur hubungannya.
Banyak berita dan karya dengan bagus dan sukses
menjelajahi masalah antar manusia.
Salah satu penyebab jika sebuah hubungan terpaksa
retak dan kemudian tak bersisa
Biasanya berkaitan dengan persepsi dan gaya masing-
masing bagi pasangan hidupnya.
Manusia, entah disadari atau tidak, suka sekali
menggunakan gaya mikroskop ketika
Melihat orang lain dan juga pasangan hidupnya ...
miskroskop tentu saja amat berguna
Tetapi jika setiap saat bergaya begini ya susahlah
jadinya, karena keahlian ini sarana
Adalah membesarkan ... maaf, silahkan baca membesar-
besarkan ... semua yang ada.
Yang kecil jadi sangat besar sedangkan yang benar-benar
besar tidak tampak adanya.
Bayangkan jika gaya mikroskop ini terus menerus
digunakan untuk mengamati sesama
Atau pasangan hidup kita, semua kekurangan dan
kesalahan mereka jadi tampak nyata
Sementara kesalahan dan kekurangan diri sendiri ...
akan terasa dan tampak tidak ada,
Karena memang bagaimana akan bisa mengamati
kekurangan dan kesalahan diri, jika
Semua waktu habis digunakan melihat kekurangan dan
kesalahan sesama, ini artinya
Jika rajin amati kekurangan dan kesalahan sendiri pasti
tidak sempat salahkan sesama.
Dan bukankah ini inti ajaran para nabi dan juga
UtusanNya yang paling mulia di dunia?

Dalam kitab suci definisi dan batasan sesama bagi
manusia terang benderang adanya,
Sehingga sulit ada orang tidak paham siapa itu sesama,
tetapi seperti biasa masalahnya
Bukan paham atau tidak paham, mengerti atau tidak
mengerti, tetapi bagaimana kita
Melakukan tindakan nyata pada sesama dan sebagai
contohnya coba simak ini sabda
Yang dahsyatnya sangat luar biasa, tidak hanya
menggetarkan bumi dan alam semesta
Tapi seluruh penghuni surga pun terguncang karenanya
... begini kira-kira isi itu sabda
Apa yang tidak dilakukan pada yang paling hina di antara
kamu, tidak dilakukan juga
UNTUKKU ...  ayo dibaca sekali lagi sabda yang luar
biasa ini dan apa tindakan kita?
Kita selalu melanggarnya setiap saat, setiap waktu,
setiap ada kesempatan, luar biasa!
Yah ... luar biasa, bukan? Siapa di antara kita yang tak
paham ini perintah dan sabda?
Tak ada! Apakah perintah ini terlalu dalam luar biasa
sehingga sulit dicari maknanya?
Tidak juga! Perintah ini perintah sederhana, sabda ini
sabda yang jelas sejak pertama.
Tak perlu ditafsirkan, tidak perlu diterjemahkan, tak
perlu susah--susah dicari intinya.
Sabda sang utusan surga sangat jelas, hitam dan putih
adanya, jadi ... ya jalankan saja.
Tetapi anehnya siapa yang mau dan telah melakukannya?
Siapa yang mau berusaha
Keras untuk mencoba, jika seandainya pertanyaan yang
pertama jawabannya tak ada?
Saya tidak tahu jika di antara saudara ada yang sukses
 dan berhasil melakukannya ...
Jika ya dan memang ada, selamat bagi saudara karena
telah melaksanakan ini sabda.
Sedangkan saya meskipun harus malu-malu sambil
menutup muka harus jujur berkata
Masih sedang dalam tahapan berusaha keras mencoba
... dan sialnya, sepertinya saya
Sejauh ini sedang jalan di tempat saja ... yah ...betapa
tak mudah memahami sesama,
Apalagi dapat mengasihinya tanpa persyaratan apa-apa ...
 hanya saja saya percaya,
Harapan selalu ada dan semoga saja pada banyak
kesempatan yang di depan mata,
Ada keberanian menjalankan ini sabda, mengasihi
sesama termasuk yang paling hina.

Essi 97 - tbs/poz/kas -- SDA11032012 -- 087853451949

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun