Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Kontemporer: Relung-Relung Penyesalan

14 Maret 2021   10:58 Diperbarui: 14 Maret 2021   11:48 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
onelittleproject.com

Negara melangkah ke meja tulisnya. Ada banyak kertas dan tumpukan naskah yang belum rampung.

Anak muda ini menghela nafas. Kalau dia terus disibukkan oleh kuliah bagaimana dia bisa cepat-cepat menyelesaikan novel akbar ini?

Negara meraih tumpukan naskah yang belum selesai itu. Masih sampai halaman yang keseribu padahal dia merencanakan sampai sepuluh ribu halaman. Mungkinkah tahun ini  "Relung-Relung Penyesalan" akan rampung seperti yang direncanakan sementara tantangan baru yang tidak kalah rumitnya telah menunggu?

"Tidak selesai setahun, akan kuselesaikan dua tahun!" gumam pemuda yang sedang mencoba menciptakan novel terakbar dan tertebal ini. "Pokoknya sebelum aku memenangkan taruhan dengan ayah, novel ini harus telah diselesaikan!" (R-SDA-14032021-087853451949)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun