Kontrol dan pembatasan: Pasangan yang membatasi kebebasan atau mengontrol kegiatan dan pilihan Anda merupakan tanda bahwa hubungan tersebut tidak sehat.
Keamanan dan kepercayaan: Pasangan yang memeriksa ponsel, email, sosial media, atau meminta password merupakan tanda bahwa mereka tidak mempercayai Anda dan memprioritaskan kendali atas hidup Anda.
Insult dan kecaman: Pasangan yang sering memprovokasi, menghina, atau membuat Anda merasa buruk merupakan tanda bahwa hubungan tersebut tidak sehat dan membahayakan.
Kekerasan fisik: Kekejaman fisik, seperti memukul, menendang, atau memegang erat, selalu merupakan tanda bahwa hubungan tersebut sangat berbahaya dan tidak bisa diterima.
Keengganan untuk mengatasi masalah: Pasangan yang tidak mau berbicara tentang masalah atau mencari solusi bersama merupakan tanda bahwa hubungan tersebut tidak sehat dan tidak bisa diterima.
Ketika seseorang terlibat dalam hubungan toxic, ia seringkali merasa terjebak dan tidak bisa berpisah dari pasangannya. Namun, hal ini bisa sangat merugikan bagi kebahagiaan dan kesejahteraan diri sendiri.
Untuk menghindari hubungan toxic, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti:
Kenali tanda-tanda hubungan toxic: Ciri-ciri dari hubungan toxic meliputi kekerasan emosional, manipulasi, kontrol, dan perilaku lain yang merugikan.
Pertahankan jarak diri: Jauhkan diri dari orang yang menunjukkan tanda-tanda perilaku toxic dan fokuskan pada diri sendiri dan kebahagiaan diri.
Belajar untuk mengatakan "tidak": Berikan batasan dan jangan ragu untuk mengatakan "tidak" pada perilaku atau tindakan yang merugikan diri.
Cari dukungan: Temui teman atau keluarga yang dapat dipercayai dan bertanya untuk bantuan atau dukungan.