Mohon tunggu...
tri wahyuni
tri wahyuni Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Magic Hour

30 Oktober 2015   21:06 Diperbarui: 1 April 2017   08:43 9516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

 

  1. Judul Resensi

Magic hour

  1. Data Identitas Buku
  2. Judul buku : Magic Hour
  3. Pengarang : Tisa TS dan Stanley Meulen
  4. Penerbit             : Loveable
  5. Tahun terbit : 2015
  6. Harga : Rp 55.000,00
  7. Isi Resensi
  8. Pendahuluan
  • Tentang Penulis

TISA TS

Tisa TS lahir dan dibaptis dengan nama Georgia Patricia Titi Sari.Secara kebetulan, ngarang "nama panggung" Tisa TS, karena itu nama simpel aja. Ternyata, nama yang membawa keberuntungan untuk karier penulisan. Lahir dari pasangan Raden Laurentius Moerdawanto dan Maria Fransiska, anak pertama dari dua bersaudara ini sudah melahirkan sejumlah karya dalam bentuk layar lebar dan sinetron serial, diantaranya: Di Sini Ada Setan, Kenapa Harus Inul, Inikah Rasanya, Dina dan Lisa, Istri untuk Suamiku, Sayangi Aisyah, Rindu-rindu Asmara, Kapan Kita Pacaran Lagi, Pengen Jadi Bintang, Gue Sihir Loe, Cewek Tulalit, Kumpul Bocah, Ronaldowati Season 2, Buku Harian Baim, Arti Sahabat, Gol-gol Fatimah, Cinta Salsabila, Cinta Bersemi di Putih Abu-abu, Cinta Monyet di SMA, Love in Paris, Jangan Mau-mau, Diam-diam Suka, Magic Hour, dan ratusan judul FTV.

Tisa, bahkan menulis lirik lagu untuk sinetron dan film layar lebarmya seperti lagu berjudul Cinta yang Hilang, My Lucky Charmed, Cinta Tak Pernah Gagal, dan Rain. Kini, ibu dari Tara, Tj, dan Loly ini dikontrak secara ekslusif oleh nama produksi Screenplay Productions.

 

                        STANLEY MEULEN

Penulis novel Me and You versus The World, We Versus The World, Beda Tapi Cinta, Forever Sunset, Cabe-cabean the Untold Stories, dan berkolaborasi dengan Piyu Padi dalam pembuatan novel Sesuatu yang Indah. Aktivitasnya sekarang, menjadi freelancer disebuah perusahaan aktif dalam kegiatan menulis. Novel pertamanya, Me and You versus The World, sudah tayang di bioskop April 2014. Selanjutnya, novel Sesuatu yang Indah akan segera diangkat juga ke layar lebar.

  • Magic hour merupakan novel pertama yang ditulis oleh Tisa TS dan Stanley Meulen.

 

 

  • Kekhasan sosok pengarang

Tisa Ts merupakan penulis skenario film dan sinetron, namanya juga terkenal dikalangan remaja ABG. Ia mulai masuk dalam dunia menulis sejak awal tahun 2000. Sedangkan Stanley Meulen dari kecil proses kreatifnya sudah terlihat. Berimajinasi dan dituangkan dalam bentuk tulisan. Ia tidak akan berhenti untuk terus menulis.

  • Kenikan buku

Awal ceritanya biasa-biasa saja hingga lama-kelamaan menjadi asik, semakin akhir cerita semakin membuat penasaran. Dan kita juga seakan-akan dapat merasakan peran dari setiap tokoh.

  • Merumuskan tema buku

Magic hour, waktu dimana semua keajaiban dan keindahan langit tergambar di depan mata. Kisah antara persahabatan dan cinta. Apakah persahabatan antara Raina dan Gwenny dapat bertahan? Dan apakah Dimas memang ditakdirkan menjadi cinta sejati Raina?

  • Kritik terhadap kelemahan buku

Sampul novel kurang menarik dibuat dalam bentuk yang sederhana. Padahal isinya menarik, tidak sesuai dengan isi ceritanya,

  • Kesan terhadap buku

Novelnya sangat bagus, enak dibaca, sangat menikmati, ceritanya juga bikin penasaran.

  1. Tubuh/isi
  • Sinopsis

Nama gadis kecil itu Raina, lebih suka dipanggil Rain. Raina sangat menyukai hujan, bahkan ketika hujan ia sering menari-nari, berdansa, bahkan beberapa kali kakinya terpeleset tapi Raina malah tertawa. Hujan baginya adalah momen kedua terindah setelah magic hour.Raina seorang anak panti asuhan, ia ditemukan penduduk sekitar hanyut di dalam keranjang dalam keadaan kedinginan membiru. Namun, hujan tidak membunuhnya justru membuatnya lebih kuat.

"Siapa yang paling sayang sama elo?" "Kamu"

"Siapa yang paling sayang sama gue?" "Aku"

       Raina dan Gwenny merupakan saudara sekaligus sahabat. Raina diangkat oleh ibunya Gwenny. Sepuluh tahun, Gwenny menjadi bagian hidup Raina, belahan jiwanya, hingga muncul Dimas dalam hidupnya. Dimas yang seharusnya dijodohkan dengan Gwenny malah berbalik mencintai Raina. Sedalam itu Dimas mencintai Raina. Begitu juga dengan Raina merasakan hal yang sama. Sementara Toby, sahabat Raina dari kecil, ternyata juga memendam cinta pada gadis pecinta hujan tersebut.

Raina bimbang, bingung. Tapi dari Dimas ia belajar mengenai cinta sejati. Kedatangan Dimas dihidupnya bagaikan magic hour. Begitupula dengan Dimas yang punya semangat lagi untu hidupnya dengan hadirnya Raina. Dimas dan Raina saling mencintai, mungkin setiap hari menjelang gelap magic hour itu bisa hilang, tapi tidak untuk keduanya. Bagi mereka, cinta dan itu satu untuk selamanya.

  • Keunggulan

Novel ini mengajarkan kita tentang arti hidup yaitu mandiri, tegar, kuat, bahagia, sedih. Novelnya juga menarik, bahasanya dapat dipahami, alurnya mudah dipahami, dan kata-katanya tidak berbelit-belit.

  • Kelemahan

Sampul novel kurang menarik, terlalu banyak bab sedangkan perbab ceritanya banyak yang pendek.

  • Rumusan kerangka buku

BAB 1

Raina bekerja di toko bunga Flora Florist milik ibu angkatnya yang sering dipanggilnya Tante Flora. Setiap hari Raina mengayuh sepeda dengan dua keranjang terbuat dari rotan dibagian belakang dan satu keranjang terbuat dari kayu biasa di bagian depan. Keranjang tersebut berisi bunga mawar hingga anggrek, yang siap diantar oleh Raina.

BAB 2

            Raina setiap hari mengayuh sepeda demi mengantar bunga ke pelanggan, sepeda yang bertuliskan FLORA FLORIST tersebut. Saat mendekati perempatan lampu lalu lintas, ponsel raina berbunyi. Sebuah Chat Message dari Gwenny masuk. Tiba-tiba sebuah Mercedes Benz sport meluncur dengan kecepatan sedang, dari arah kiri lalu menabrak Raina. Tubuh Raina terpelanting ke atas mobil, ia berguling dan akhirnya jatuh dengan kepala menghantam trotoar. Raina tidak sadarkan diri dan sepeda kesayangannya terpental, menyerakkan bunga-bunga yang dibawanya.

BAB 3

            Dimas sepenuhnya bertanggung jawab atas tindakannya. Ia merasa bersalah dan cemas melihat korbannya masih dalam keadaan pingsan. Dimas meminta suster untuk mengabari perkembangan korban karena Dimas harus ke kantor polisi, biaya ditanggung semua oleh Dimas. Setelah ditangani, Raina pun sadarkan diri dan memegangi kepalanya yang masih diperban.

BAB 4

            Raina turun dari taksi dan masuk ke dalam bangunan yang berdesain mewah namun klasik. Restoran Perancis seperti apa yang diminta oleh Gwenny. Di dalam Raina mulai kebingungan, Raina teringat ia belum melihat foto Dimas yang dikirim Gwenny lewat Chat Message yang harus ia temui atas permintaan Raina.

Di sisi lain sebuah coffe shop ternama di Jakarta, tempat Toby sahabat kecil Raina bekerja sebagai pelayan.

BAB 5

            Dimas pulang dan memasuki garasi sebuah rumah mewah. Dengan segera Dimas meraih obat-obatannya, ia memandangi sejenak botol obat-obatan tersebut kemudian menarik napas. Ada rasa lelah dan kecewa yang terpancar dari matanya yang sudah sekian lama tidak lagi bersinar. Raina baru tau kalau cowok yang akan ditemuinya adalah cowok yang dijodohin Tante Flora untuk Gwenny. Tetapi, Gwenny tetap memaksa Raina untuk kembali menemui cowok tersebut.

BAB 6

            Coffe shop tempat dimana Toby bekerja. Anisa pegawai sekaligus teman kerjanya Toby ternyata menyimpan perasaan ke Toby. Raina tiba-tiba datang, dan mengagetkan Toby ketika melihat perban di kepala Raina. Hot Green Tea Latte merupakan minuman kesukaan Raina.

BAB 7

            Toby membuka pintu kamarnya. Toby menerka-nerka dalam hati, ia teringat pada saat itu ia berjalan terburu-buru karena tidak ingin terlambat kerja. Di perempatan, Toby nekat menyebrang. Sebuah mobil membunyikan klakson, tapi ia tetap menyebrang jalan. Tak lama kemudian orang-orang berteriak. Semuanya jelas ternyata korban tabrakan itu adalah Raina. Ia menangis dan menyesal.

BAB 8

            Di toko bunga Flora Florist terdengar suara musik dengan Raina yang berjoget asal dan menjadikan sapu sebagai gitar. Tiba-tiba lonceng kecil di atas pintu berdenting. Seorang pria tampan masuk. Raina menjelaskan kepada pria tersebut tentang arti mawar merah yang berarti dua orang sedang jatuh cinta, mawar putih yang berarti lambang ketulusan. Pria tersebut mengambil semuanya. Raina kaget ketika melihat ke luar jendela sepedanya kembali dan terlihat baru lagi.

BAB 9

            Pada hari itu juga Toby memberi surprise kepada Raina yaitu sebuah CD yang berisi lagu ciptaan Toby. Raina terbelalak senang. Raina langsung memeluk Toby dengan tulus. Bagi Toby Rainalah yang menjadi inspirasinya saat ia merasa tidak berguna.

BAB 10

            Raina tertegun ketika ia melihat selusin mawar putih dengan kartu bertuliskan untuk Raina. Lalu Raina meletakkan selusin mawar putih tadi di vas, kemudian ia mulai membuka CD dan memasukkannya ke CD player. Alunan musik mulai terdengar, tak lama Gwenny pun datang dengan membawa gaun berwarna putih. Perlahan Gwenny juga menikmati lagu itu dan tersadar akan sesuatu. Yaitu lagu yang diciptakan Toby adalah lagu spesial untuk Rain. Di lagu tersebut sudah jelas kalau Toby menyebut nama Rain, walaupun menurut Raina maksud lagu tersebut tentang hujan.

BAB 11

            Dimas, pria yang harus ditemui oleh Raina. Penampilan cantiknya dengan gaun putih pemberian Gwenny tidak bisa menutupi ketegangan dan kegugupannya menunggu Dimas. Tak lama kemudian Dimas datang. Raina meraih buku menu untuk menutupi wajahnya dengan buku. Dan Dimas pun merampas buku yang ditutupi oleh Raina. Mereka berdua kaget. Dimas langsung pergi meninggalkan Raina. Saat Raina mengejar Dimas, pandangan Raina tiba-tiba memudar, Dimas kembali menghampiri Raina dengan wajah cemas. Saat itu juga Raina mengakui semuanya bahwa ia sebenarnya bukan Gwenny, tapi Raina.

BAB 12

            Gwenny memasang wajah kesal, mematut pada Raina. Gwenny dan Raina masih berdebat tentang pengakuan Raina kepada Dimas. Gwenny ngoceh dan Raina hanya terdiam. Saat Gwenny bicara "Kita tumbuh bersama. Kita punya impian yang sama. Suatu saat, kita akan punya cinta sejati dari pangeran impian kita". Raina tertegun menatap Gwenny.

BAB 13

            Di rumah sakit Raina yang sedang mengantarkan beberapa bunga untuk pasien, melihat Dimas yang sedang berjalan sambil celingukan. Dimas tersadar dan bergegas balik badan, pergi. Tapi Raina menghadang Dimas, dan menuduh Dimas mau nanya soal Gwenny. Dimas kesal, ngoceh kepada Raina. Dengan muka polos Raina menjelaskan semua. Akhirnya Dimas mengajak Raina ke taman, mereka ngobrol, bersenda gurau, dan mendadak gerimis turun. Terpancar keceriaan dari wajah Raina.

BAB 14

            Semenjak obrolan di taman, Raina dan Dimas menjadi semakin dekat. Hari-hari mereka menjadi semakin seru dan berwarna. Entahlah, yang jelas Raina sangat bahagia jika bersama Dimas.

BAB 15

            Raina membawa Dimas ke sebuah tempat yang anginnya berhembus, ombak mulai berkejar-kejaran, bilah-bilah kayu tersusun rapi menjadi sebuah dermaga. Dermaga di mana Raina biasa berdiri, bermain hujan, menikmati deburan ombak, dan di dermaga selama ini menjadi tempat favoritnya untuk menikmati magic hour.

BAB 16

            Waktu berjalan dan cinta telah jatuh. Benihnya telah tertanam dan perlahan mulai tumbuh di sepasang hati anak manusia bernama Dimas dan Raina. Untuk kesekian kalinya mereka bertemu kala senja tiba, di dermaga kayu. Entah mengapa hari itu seperti hari membuat Dimas dan Raina sedih.

BAB 17

            Sudah beberapa hari Raina dan Dimas tidak bertemu, Raina merasakan rindu yang luar biasa sekaligus khawatir apa yang terjadi pada Dimas. Gejolak asmara sudah meracuni hati dan pikirannya dengan debaran jantung yang ia miliki.

BAB 18

     Hujan turun, seperti biasa Raina kelihatan lebih riang menari-nari sambil memejamkan matanya menikmati hujan. Di Flora Florist ada Toby yang lagi berbincang-bincang dengan Raina. Tak lama Raina mendapat telpon dari seseorang, Toby berusaha mnguping pembicaraan Raina. Toby penasaran Raina lagi deket sama siapa. Lagi-lagi Raina menghindari pertanyaan Toby.

 

 

BAB 19

            Jam setengah delapan Dimas dan Raina janjian ketemu di suatu tempat. Saat Dimas menuju keluar rumah tiba-tiba Tante Cindy ibunya Dimas menghadangnya dan meminta Dimas untuk menunggu sebentar. Tak lama kemudian bel rumah berbunyi. Surprise, Tante Flora dan Gwenny di depan pintu.

BAB 20

            Hujan turun dengan derasnya, tapi kali ini Raina tidak menyukai hujan. Ia membencinya, ia kecewa sebab hujan telah membuyarkan rencananya

BAB 21

            Mata Raina sembab. Gwenny masuk kamar dan langsung memeluk Raina dari belakang. Gwenny menceritakan pertemuannya dengan Dimas. Ia mulai jatuh cinta pada Dimas, bulan depan Gwenny dan Dimas akan tunangan. Raina hanya tersenyum, wajahnya tak bersemangat. Gejolak asmara, kini tak lagi menggebu. Bahkan hilang dan berganti luka.

BAB 22

            Di luar toko berdiri seorang pria. Pria tersebut adalah Dimas. Raina mulai menghindari Dimas, dan meminta Dimas untuk ke toko Flora Florist hanya membeli bunga atau menemui Gwenny. Raina langsung bergegas pergi meninggalkan Dimas. Saat mengayuh sepeda tak sadar air mata Raina terus menetes. Tak lama Toby berhenti mendekati Raina, dan menyapa Raina. Toby pun mengungkapkan cintanya pada Raina tapi Raina tetap menolak sebab Raina tidak ingin meruk persahabatannya dengan Toby.

BAB 23

            Raina tertegun ketika melihat mobil Dimas terparkir di halaman toko. Raina masuk dan menemui Tante Flora, Gwenny, Dimas, dan Tante Cindy. Raina duduk bersama mereka. Saat ibu Gwenny dan ibu Dimas sedang membicarakan pernikahan, Dimas langsung membuka pembicaraan tentang ia dan Raina. Dimas menjelaskan semua yang telah terjadi. Tante Flora, Gwenny, dan Tante Cindy tercengang dan kesal pada mereka berdua. Gwenny terlihat marah besar pada Raina begitu juga Tante Flora. Saat Gwenny mencaci Raina, tiba-tiba Raina pingsan tak sadarkan diri.

BAB 24

            Raina langsung dibawa ke rumah sakit. Tak lama menunggu, Tante Flora dan Tante Cindy menemui dokter, dan dokter memvovis Raina buta. Di rumah, Gwenny membanting foto-fotonya bersama Raina. Ada satu foto yang mengingatkan Gwenny tentang janji pertama mereka, saat masih anak-anak.

BAB 25

            Raina berada di dermaga tempat favoritnya. Setelah seminggu dirawat Raina diperbolehkan pulang. Raina kaget ketika ada seorang pria memanggil namanya, ia adalah Toby. Toby menghampiri Raina sebab ingin mengakui kesalahannya. Toby yang mulai terbawa emosi, histeris dan menangis dan tetap menyalahkan dirinya yang sudah membuat Raina buta.

 

BAB 26

            Gwenny muncul dengan air mata yang berlinang membawa kabar bahagia buat Raina yaitu Raina sudah mendapatkan pendonor mata dan ia akan segera bisa melihat. Di rumah sakit, Dimas menghampiri Raina. Mata Raina berkaca-kaca karena orang yang selama ini ia rindukan sudah berada di hadapannya.

BAB 27

            Tante Flora, Tante Cindy, dan Toby menanti perban mata Raina yang akan segera di buka, wajah mereka penuh ketegangan. Akhirnya perban mata pun dibuka Raina dapat melihat kembali, betapa bahagianya Gwenny, Tante Flora, Toby dan Tante Cindy melihat keadaan Raina sekarang. Sesaat Raina teringat akan Dimas yang tidak ada disitu. Dimas seakan menghilang dari Raina. Tapi Raina benar-benar tidak percaya ia melihat sosok malaikat yang turun dari langit. Ia adalah Dimas.

BAB 28

            Gwenny dan Toby mulai tampak akrab. Seketika Gwenny menjadi sedih, ia memeluk Raina dan meminta maaf tentang persoalan Dimas.

BAB 29

            Kembali, Raina dan Dimas menghabiskan senja di dermaga kayu favorit Raina. Tiba-tiba hujan rintik mulai turun, membuat Raina kegirangan.Tapi ada yang berbeda dari Dimas, ia malah menngajak Raina untuk pulang. Raina mulai merasa bahwa itu bukan Dimas.

BAB 30

            Tak disangka Toby yang dulunya mencintai Raina sekarang berbalik mencintai Gwenny. Begitupula Gwenny dapat menemukan sosok pangeran yang bisa menggantikan Dimas.

BAB 31

            Kawah Ijen itulah liburan Dimas dan Raina. Keduanya memandang langit menikmati magic hour dari tempat yang berbeda. Langit sebentar lagi akan gelap, yang berarti magic hour mereka akan hilang hari ini. Tapi bagi mereka hanya satu yang tidak akan hilang yaitu cinta dan itu satu untuk selamanya.

  • Tinjauan bahasa

Menggunakan bahasa Sunda, Inggris, dan Indonesia.

  • Tidak ada kesalahan cetak
  1. Penutup

                 Sasaran pembaca cocok untuk anak remaja di atas 17 tahun. Alasannya : Anak remaja sudah mulai mengenal cinta. Novel ini mengajarkan mana cinta yang benar-benar cinta sejati. Novel ini juga mengajarkan ketulusan seorang sahabat. Tapi di dalam novel tersebut juga mengandung unsur yang kurang baik untuk anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun