Mohon tunggu...
fahri wibowo
fahri wibowo Mohon Tunggu... universitas bina sarana informatika

edukasi motivasi dan karakter

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Toleransi Antar Umat Beragama RPTRA Taman Pedongkelan Cengkareng

12 Mei 2025   02:32 Diperbarui: 12 Mei 2025   02:32 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana RPTRA pada siang hari

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman, baik dari segi suku, budaya, maupun agama. Keberagaman ini merupakan aset yang sangat berharga, namun juga berpotensi menimbulkan gesekan sosial jika tidak dikelola dengan baik. Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, toleransi antar umat beragama menjadi fondasi utama dalam menciptakan suasana yang damai, harmonis, dan saling menghargai.

            Di tengah perkembangan zaman yang cepat dan kompleks, masih banyak ditemukan kasus intoleransi, mispersepsi, serta kurangnya ruang dialog antar kelompok masyarakat yang berbeda keyakinan. Hal ini sering kali dipengaruhi oleh kurangnya edukasi sejak dini mengenai pentingnya menghargai perbedaan dan membangun kebersamaan dalam keberagaman.

            RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) hadir sebagai ruang interaksi sosial yang inklusif dan terbuka bagi semua kalangan. Lokasi ini tidak hanya menjadi tempat bermain anak-anak, tetapi juga tempat berkumpulnya masyarakat dari berbagai latar belakang. Karena sifatnya yang terbuka dan menyatukan berbagai elemen masyarakat, RPTRA menjadi tempat strategis untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan keberagaman secara langsung melalui kegiatan edukatif, kreatif, dan partisipatif.

            Melalui proposal ini, kami mengusulkan pelaksanaan kegiatan bertema "Toleransi Antar Umat Beragama" di RPTRA dengan harapan dapat membangun pemahaman, kesadaran, dan praktik hidup rukun di tengah keberagaman. Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi sarana perekat sosial dan menjadi contoh nyata bahwa kerukunan dapat dibangun mulai dari lingkungan paling dekat.

Ruang Publik Terpadu Ruang Anak (RPTRA) Taman Pedongkelan cengkareng, jakata barat
Ruang Publik Terpadu Ruang Anak (RPTRA) Taman Pedongkelan cengkareng, jakata barat
RPTRA Pedongkelan merupakan ruang publik yang dirancang untuk menjadi tempat interaksi sosial yang aman, inklusif, dan ramah bagi semua kalangan, terutama anak-anak dan keluarga. Namun, di tengah kondisi masyarakat yang beragam secara agama dan budaya, masih ditemukan adanya kurangnya pemahaman, prasangka, bahkan potensi konflik akibat perbedaan keyakinan.

Di beberapa RPTRA, aktivitas keagamaan atau perayaan hari besar masih dilakukan secara terpisah tanpa adanya ruang dialog lintas iman. Hal ini mencerminkan masih terbatasnya interaksi sosial yang bersifat inklusif, serta minimnya program edukatif yang menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini. Kurangnya edukasi tentang pentingnya toleransi juga dapat mempengaruhi pola pikir anak dan remaja dalam menyikapi keberagaman di lingkungan sekitarnya.

            Melihat situasi tersebut, perlu diadakan kegiatan yang tidak hanya mempertemukan masyarakat lintas agama, tetapi juga membangun kesadaran bersama bahwa perbedaan adalah kekuatan. RPTRA sebagai ruang publik strategis menjadi lokasi yang tepat untuk menyelenggarakan kegiatan bertema toleransi antar umat beragama, karena mampu menjangkau berbagai kalangan dalam suasana yang terbuka dan informal.

            Dengan kegiatan ini, diharapkan tercipta hubungan sosial yang lebih harmonis, penguatan nilai-nilai kebangsaan, serta tumbuhnya generasi muda yang menghargai keberagaman dan siap menjadi agen perdamaian di lingkungan masing-masing.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun