Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Panggung yang Menghilang

15 Desember 2022   23:36 Diperbarui: 16 Desember 2022   00:06 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustrasi panggung (dokpri)

Kemana suara tepukan riuh yang terdengar beberapa waktu lalu

Bunyinya belum menghilang di gendang telinga

Serasa hangat dekat dan lekat

Lampu sorot pun belum di padamkan

Namun panggung tetiba sunyi dan lenggang

Padahal masih terasa berpuluh pasang mata menyaksikan

Kemana mereka di mana mereka?

Sungguhkah tak ada tepuk tangan lagi

Seraya sinar kekaguman penonton dengan si bintang panggung

Gegap gempita itu lenyap tak berbekas

Panggung kosong melompong tak berjiwa

Tak ada gaduh suara melengking konsonan yang penuh gairah

Usai sudah nampaknya bunyi vokal penyambung makna

Semua sirna berkeping meninggalkan kesedihan tak bertepi

Kemana panggung harus di cari

Haruskah tangis ini pecah agar panggung kembali lagi

Menanti dalam diam adalah waktu yang menyakitkan

Menggores pedih memeluk harap yang tak pasti 

Layar telah usang  dan berupaya menutup panggung

Aku ingin sekali lagi mendapat sorotan

Ketenaran dari panggung yang dahulu membuatku jumawa

Sekali saja beri kesempatan

Untuk mwnikmati lagi ketenaran yang dahulu tergenggam

Tetapi sepi memaksa untuk menepi

Entah sampai kapan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun