Panggung Festival Fim Pendek Indonesia di auditorium Indonesia Kaya(dokpri)
Sebagai salah satu televisi terkemuka di tanah air dan juga memiliki program program membumi, KompasTV merupakan salah satu rujukan untuk sebuah stasiun televisi yang menayangkan konten mendidik dan ada satu hal yaitu kebanggaan akan Indonesia, mengekplorasi ragam budaya, kekayaan alam dan juga pernak pernik khazanah khas bumi nusantara. Selain itu KompasTV di kenal sebagai stasiun yang intens memproduksi film layar lebar seperti Lima Elang, Garuda Di Dadaku 2 besutan sutradara Rudi Soedjarwo. Ada pula film Penari yang berjaya di Festival Film Indonesia tahun 2011 yang menyabet 9 nominasi dan 4 diantaranya keluar sebagai pemenang.
KompasTV tak melulu memberi dukungan akan hadirnya film layar lebar, film pendek pun mendapat tempat dan layak di apresiasi, ini adalah tahun kedua KompasTV menyelenggarakan gelaran Festival Film Pendek Indonesia, untuk tahun ini ada lebih dari 200 film pendek yang di terima panitia, dan ada dua kategori peserta film pendek yaitu untuk tingkat pelajar dan juga untuk kalangan umum/mahasiswa
Mencari Spirit “Indonesiaku, Kebanggaanku”
Acara penganugerahan FFPI 2015 di selenggarakan dengan mengambil tempat auditorium Indonesia Kaya, Grand Indonesia West Mall lantai 8. Para Kompasianer yang hadir di suguhi film film pendek yang masuk dalam finalis, ada juga Angga Sasongko yang merupakan sutradara film peraih piala Citra dengan besutan filmnya yakni Cahaya Dari Timur: Beta Maluku, Filosofi Kopi, Angga Sasongko hadir sebagai juri di ajang FFPI 2015.
Yang menarik dari FFPI 2015 ini adalah hadirnya finalis yang justru kebanyakan mereka adalah film maker daerah, untuk kategori pelajar misalnya dari lima finalis hanya satu berasal dari ibu kota yaitu film Kotak Pusaka besutan SMK Negeri 51 Jakarta, selebihnya fim pendek ala pelajar ini di dominasi oleh pembuat film dari Jawa Tengah.
Nominasi untuk kategori pelajar adalah: Surya The School Gang hasil karya SMK Muhammadiyah I Temanggung, Coblosan besutan SMK Kurasari Purbalingga, Samin karya Sanggar Seni Sekar Tanjung, Ali Ali Setan karya SMK YPLP Perwira Purbalingga dan terakhir yakni Kotak Pusaka dari SMK Negeri 51 Jakarta. Masing masing finalis memang memiliki keunikan sehingga mereka mampu menyuguhkan film dengan karakter kuat meski dari usia mereka belia, sebagai contoh crew film Surya The School Gang yang di dapuk sebagai juara pertama untuk kategori pelajar barulah berusia 18 tahun, namun film Surya The School Gang memberikan suguhan menarik seputar seni bela diri silat, sekilas film ini seperti genre film ala Iko Uwais yang banyak mendemonstrasikan keindahan seni bela diri kebanggaan Indonesia.
Untuk kategori mahasiswa/umum, lima finalis FFPI adalah film Ruwat produksi Tanahijau Creative, film Opor Operan produksi Sebelas Sinema Film, Nilep produksi Ravacana Film, Bubar, Jalan! dari Rumahku Film dan juga film Ojo Sok Sokan yang di produksi Sebelas Sinema Film, kelima fim ini bersaing ketat untuk menjadi jawara di ajang FFPI 2015, namun kelimanya adalah film pendek terbaik untuk tahun 2015, mengingat hampir lebih 200 film yang di terima panitia FFPI untuk ikut di ajang berngsi yang di gagas stasiun tivi berita KompasTV
Angga Sasongko menuturkan bahwa penting film dipakai melawan stigma, dan jika melihat karya sineas pelajar Indonesia ini sangat luar biasa, kemampuan para pelajar membuat film silat malah jauh lebih hebat di banding sinetron sinetron yang tayang di televis. Dan dalam keyakinan Angga bahwa masa depan film Indonesia berawal dari Festival Film Pendek Indonesia yang diselenggarakan KompasTV.
KompasTV Bangga Selenggarakan FFPI 2015
Film maker bangga genggam gelar juara(dokpri)
