Pagi ini saya baru "ngeh" ada kejadian seperti itu. Sebagai pembagi cerita di Kompasiana, ini adalah akun ke-3 saya. Sebab, akun ke-1 dan ke-2 saya sudah di blokir. Saat saya tahu menjadi Kompasianer Terpopuler 2019, setelah itu tidak lama akun saya sudah diblokir. Mungkin karena akun saya diblokir, jadi plakat untuk saya dikirim ke Mba Susi,
Saya bikin akun ke-2, kemudian di blokir lagi. Sekarang ini akun ke-3, tapi sebagai persiapan, saya juga sudah buat akun ke-4.
Sekali lagi maaf. Pagi ini saya baru tahu kisah ini, saat saya sedang cari tahu tentang kisah saya menjadi Kompasianer Terpopuler, sebab, pagi ini (Selasa, 24 Januari 2023) saya juga baru tahu, ternyata nama sama menjadi salah satu penulis Produktif dan Populer di salah satu media online.
Di era 90-an hingga 2000-an, menulis artikel di media massa cetak bagi saya selain untuk berbagi, juga untuk mengais rezeki. Kini, di zaman media online, saya hanya meneruskan menulis, untuk kesehatan pikiran dan jiwa saya. Salam.
Maaf. hingga saat ini, saya tidak pernah mendapatkan klarifikasi dari Kompasiana.
(Supartono JW)
Sekali lagi, kejadian ini bagi saya tidak begitu penting. Apa artinya sebuah plakat. Bahwa nama saya sudah diungkap oleh Kompasiana sebagai penerima 3 kategori Award dan kompasianer dan pembaca tahu, itu sudah cukup. Menulis di media ini, bagi saya lebih untuk berbagi, untuk terus menjaga kesehatan pikiran dan kesehatan jiwa.Â
Terima kasih untuk media lain yang tahun ini memberikan penghargaan dan apresiasi kepada saya. Pun menghubungi saya. Terima kash. Salam.