Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

PSSI, Tengoklah Kompetensi Pembina dan Pelatih Sepak Bola Akar Rumput Kita

11 Januari 2021   09:56 Diperbarui: 19 Januari 2021   07:59 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: pssi.org

Selama ini saya menggaungkan bahwa bila di sekolah formal dalam mendidik siswa, saya menerapkan ISEAKI sebagai tolok ukur keberhasilan "kemanusiaan" siswa. Apa itu ISEAKI? Dia adalah akronim dari Intelektual, Sosial, Emosional, Analitis, Kreatif-Imajinatif, Iman.

Siswa yang berhasil dalam menjalani proses pendidikan dan mampu mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka saya akan sebut siswa ini sudah ISEAKI.

Sebagai gambaran, "manusia" yang ISEAKI itu, karena keilmuannya mumpuni, maka kecerdasannya dapat mengendalikan mental dan emosi hingga cerdas mental. Lalu pandai berinteraksi, bersosialisasi, dan mampu menempatkan diri. Cerdas dalam menganalisis masalah, kejadian, hingga mampu menyelesaikannya. Kreatif-imajinatif yang sama dengan inovativ. Semua dilakukan atas dasar kuatnya Iman.

Manusia ISEAKI ini bisa sudah bawaan sejak lahir, bisa hasil pembinaan dan pendidikan dalam keluarga, namun harapan terbesarnya adalah hasil dari pendidikan di sekolah formal dan dari pendidikan umum yang di dapat dalam kehidupan nyata di lingkungan dan masyarakat. Itu sekilas ISEAKI yang saya petik dari Buku ISEAKI yang saya tulis.

Selanjutnya menyoal TIPS. Ini saya adopsi dari Akademi Sepak Bola Ajax Amsterdam Belanda dan saya terapkan pula dalam pembinaan sepak bola usia dini dan muda.

TIPS juga akronim dari Teknik, intelegensi, personaliti, dan speed. Ternyata baik ISEAKI maupun TIPS ada kesamaan. Sama-sama ada intelektual/intelegensi dan ada emosi/personaliti.


Dalam TIPS, karena untuk sepak bola, maka ada teknik dan speed (kecepatan/fisik).

Karena pemahaman keilmuan dan pemahaman ranah pendidikan ini, maka saat di sekolah formal, TIPS pun saya pakai untuk mendidik siswa. Sementara ketika di lapangan bola, ISEAKI pun saya terapkan untuk mendukung TIPS.

Dalam sekolah formal, bagian TIPS, teknik dan speed saya terapkan untuk setiap kegiatan pendidikan agar siswa selalu memiliki, menemukan, inovatif dll dalam teknik dan kecepatan berdasarkan daya kecerdasan otaknya, kecerdasan emosinya, serta kecerdasan analisisnya.

Begitu pun saat di lapangan bola, selain siswa cerdas otak dan mental, maka dengan kecerdasan otak dan mentalnya, maka mampu cerdas teknik dan speed-nya.

Pelatih=Guru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun