Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Artikel Utama

Saatnya Membidik Pasar Wisatawan MICE

3 Oktober 2022   20:06 Diperbarui: 4 Oktober 2022   12:25 1395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tourism Working Group (TWG) G20 secara resmi diluncurkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno pada Senin, 14 Februari 2022.| Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif via Kompas.com

Dengan mengusung tagline "Korea, Beyond Meetings", negeri ginseng ini menyodorkan sejumlah program insentif yang sangat menarik. Setiap rencana penyelenggaraan event, seperti Corporate Meeting, Conference atau Incentive Trip di negaranya, bisa mengajukan sponsorship ke Korea Tourism Organization (KTO).

Skema yang ditawarkan dibagi dalam 5 grade berdasarkan jumlah peserta. Grade 1, misalnya, dengan jumlah peserta di atas 1,000 orang, maka berbagai layanan serta hadiah gratis pun siap disediakan, antara lain Meeting Service di bandara, fasilitas masuk ke objek wisata, suvenir khas Korea, hingga sponsor untuk special lunch/ dinner dan Korean Performance Show. Hebat!

Upacara penggantian pengawal di Istana Gyeongbokgung-Seoul. Sumber: www.english.visitkorea.or.kr
Upacara penggantian pengawal di Istana Gyeongbokgung-Seoul. Sumber: www.english.visitkorea.or.kr
Dengan cara berbeda, Selandia Baru juga menawarkan dukungan finansial demi memastikan sebuah event berlangsung di negeri Kiwi itu. Program yang dikelola sebuah badan pemerintah bernama The Auckland Business Events Fund (ABEF) itu berlaku hingga 30 Juni 2024. Alhasil, program ini memungkinkan Auckland Convention Bureau (ACB) pun leluasa menawarkan dukungan demi memuluskan proses bidding.

Dan bukan Thailand namanya jika tidak ikut agresif menjaring wisatawan. Tentunya termasuk pasar wisatawan bisnis yang sangat menjanjikan ini. Lewat Thailand Convention and Exhibition Bureau (TCEB), negeri Gajah Putih juga telah memperkenalkan suatu insentif bagi semua asosiasi international yang hendak mengadakan pertemuan di Thailand.

Strategi yang disebut "Convene Plus" itu menawarkan bantuan dana tunai, dukungan pemasaran digital dan sumber daya lain untuk mengadakan pertemuan bisnis di Thailand. Demikian pula dengan negeri jiran Singapore yang memiliki program "Grants and Incentives". 

Bangkok, destinasi MICE terkenal di Asia. Sumber: dokumentasi pribadi
Bangkok, destinasi MICE terkenal di Asia. Sumber: dokumentasi pribadi
Sangat menarik bukan? Setiap negara kuat di industri MICE itu memiliki strategi tersendiri demi memikat para pengambil keputusan agar mau mengadakan event MICE-nya di negara mereka. Lalu bagaimana dengan Indonesia? 

Indonesia seharusnya tidak kalah jauh dari kota-kota yang telah disebutkan di atas. Berbagai fasilitas untuk kegiatan MICE tersedia lengkap. Khususnya di Jakarta dan Bali serta beberapa kota besar lainnya. Namun, tanpa adanya dukungan yang kuat dari Pemerintah Indonesia, laju perkembangan MICE di tanah air akan tetap tersendat.

Salah satu contoh yang bisa menjadi pertimbangan. Sebagian besar negara yang sukses di industri MICE umumnya memiliki satu badan khusus untuk itu. Singapura, misalnya, ada Singapore Exhibition & Convention Bureau (SECB). Sedangkan Thailand punya Thailand Convention and Exhibition Bureau (TCEB).

Salah satu fasilitas MICE di Singapore. Sumber: www.visitsingapore.com
Salah satu fasilitas MICE di Singapore. Sumber: www.visitsingapore.com
Jika SECB dan TCEB tampak cukup powerful, maka tidak demikian dengan Indonesian Convention & Exhibition Bureau (INACEB) yang telah dibentuk sejak tahun 2016 silam. Di situs web-nya sendiri, INACEB hanya menempatkan posisinya sebagai sebuah organisasi independent dan mitra strategis Kemenparekraf.

Jadi berbeda dengan SECB yang berada di bawah Singapore Tourism Board. Dan tentu saja, ojo dibandingke dengan Thailand Convention & Exhibition Bureau (TCEB) yang berada di bawah kendali Kantor Perdana Menteri Thailand. Hasilnya, baik Singapore maupun Thailand termasuk deretan destinasi MICE terdepan di wilayah Asia Tenggara.

Betapapun, sukses pengembangan pasar wisata MICE memang tidak selalu karena iming-iming insentif seperti yang dilakukan banyak negara lain. Tetapi, yang pasti, event MICE tidak bakal datang sendiri. Anda harus memburunya ke seluruh dunia. Memenangkan setiap bidding dan membawa konferensi-konferensi internasional itu ke tanah air.

Kembali ke KTT G20 yang tidak lama lagi akan berlangsung di Bali, semoga perhelatan akbar ini menjadi tonggak kebangkitan industri MICE di tanah air Indonesia. 

Let's show the world that Indonesia is definitely the best MICE Destination in Asia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun