Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jelajah Nusantara, dari Pulau Weh sampai Raja Ampat

25 Januari 2022   09:24 Diperbarui: 27 Januari 2022   03:44 2307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah pulau di Kepulauan Raja Ampat- Papua Barat. Sumber: dokumentasi pribadi

"Ribuan pulau tergabung menjadi satu
Sebagai ratna mutu manikam
Nusantara, oh, Nusantara" 

(Nusantara V oleh Tonny Koeswoyo - Koes Plus)

Koes Plus sudah lama menyanjung keindahan bumi Nusantara. Tidak cukup oleh sebuah lagu. Grup musik legendaris ini telah menciptakan 13 lagu dengan tema Nusantara! Dari Nusantara 1 sampai Nusantara 13. Beberapa di antaranya bahkan kian sering dinyanyikan saat ini. Hm, tentunya setelah Nusantara ditetapkan sebagai nama Ibu Kota Negara yang baru.

Keindahan alam Indonesia sejatinya telah menjadi buah bibir para penjelajah dunia sejak dahulu kala. Begitu pula di era terkini ketika pariwisata berkembang pesat menjadi sebuah industri global. Dan tidak sedikit wisatawan dunia pun jatuh cinta dibuatnya. Wonderful Indonesia!

Danau Tamblingan- Bali. Sumber: dokumentasi pribadi
Danau Tamblingan- Bali. Sumber: dokumentasi pribadi
Jika para penjelajah dunia diketahui pernah tergiur dengan aroma cengkeh dan pala yang berharga selangit di Eropa kala itu. Penjelajah yang sama pun diyakini ikut terpesona dengan keelokan pulau dan pantai dari Nusantara yang secara spesifik merujuk ke Indonesia. Lagipula siapa yang tidak suka dengan Nusantara? Tanyakan saja ke Koes Plus!

Siapa tak suka Nusantara?

Siapa tak sayang Nusantara?

Oh-oh-oh...

Pesona Indonesia tersebar dari Pulau Weh di Provinsi Aceh sampai Pulau Wayag di Kepulauan Raja Ampat- Papua Barat. Tidak kurang dari 15.800 pulau membentuk negara arkipelago terbesar di dunia ini. Indah tiada duanya. Bagai ratna mutu manikan!

Beberapa pulau di Indonesia bahkan begitu mendunia dan menjadi impian banyak wisatawan dunia. Sebut saja di antaranya, Pulau Bali, Pulau Lombok, Pulau Komodo, Pulau Sumba, Wakatobi, dan banyak lainnya.

Pulau Weh yang juga dikenal dengan nama Pulau Sabang memiliki letak geografis yang sangat spesial. Pulau indah ini termasuk satu dari sedikit pulau yang berlokasi di ujung paling barat Indonesia. Di atas pulau vulkanik inilah Anda akan menemukan Kilometer Nol Indonesia.

Pulau Weh (kiri) difoto dari arah Pulau Rubiah- Aceh. Sumber: dokumentasi pribadi
Pulau Weh (kiri) difoto dari arah Pulau Rubiah- Aceh. Sumber: dokumentasi pribadi
Provinsi Aceh sendiri terletak di ujung paling utara Pulau Sumatra. Dan selain Aceh, pulau keenam terbesar di dunia ini pun kerap memamerkan pesonanya lewat berbagai provinsi lainnya. Misalnya, melalui dua provinsi terkenal, yakni Sumatra Utara dan Sumatra Barat. 

Jika Sumatra Utara membanggakan keindahan Danau Tobanya yang telah sangat populer, maka Sumatra Barat pun memiliki atraksi wisata yang tidak kalah memukau. Dari pesona alam di Ngarai Sianok hingga Danau Maninjau yang menawan. O ya, Ranah Minang pun menyimpan aset budaya yang tidak kalah atraktif.

Satu di antaranya adalah Pacu Jawi yang sudah sangat termashyur. Pacu Jawi atau balapan sapi dalam bahasa Minang adalah atraksi budaya yang sangat mendebarkan dari wilayah Batusangkar, Sumatera Barat. Atraksi ini sama menariknya dengan Makepung, yakni pacuan lainnya yang berada di daerah Jembrana, Bali.

Atraksi budaya Pacu Jawi di Batusangkar, Sumatra Barat. Sumber: dokumentasi pribadi
Atraksi budaya Pacu Jawi di Batusangkar, Sumatra Barat. Sumber: dokumentasi pribadi
Tradisi Makepung yang menggunakan dua ekor kerbau telah lama melekat di masyarakat agraris Bali, khususnya di wilayah Jembrana dan sekitarnya. Dan tradisi seperti ini ikut memperkaya khasanah budaya Nusantara. Demikian pula dengan atraksi sejenis di tempat lainnya.

Sementara itu, dua provinsi berbentuk kepulauan di sisi timur Pulau Sumatra tentu saja tidak boleh dilewatkan. Ada Kepulauan Riau, ada pula Kepulauan Bangka Belitung. Pun provinsi lainnya di belahan selatan pulau Sumatra ini. Sungguh benar kata banyak wisatawan dunia, keberagaman budaya di satu pulau ini saja sudah setara dengan beberapa negara di pelosok dunia lainnya.

Menyeberang ke Pulau Jawa, yang dikenal sebagai pulau terpadat di dunia, wisatawan manapun bakal kian jatuh dalam pusaran cinta yang sulit dilupakan. Betapa tidak, Pulau Jawa memiliki begitu banyak aset wisata berkelas dunia. Sebagian di antaranya bahkan berstatus UNESCO World Heritage Site.

Candi Prambanan - Yogyakarta. Sumber: dokumentasi pribadi
Candi Prambanan - Yogyakarta. Sumber: dokumentasi pribadi
Lihat saja kemegahan dua candi ternama di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Baik Borobudur maupun Prambanan saja sudah cukup membuat banyak pecinta perjalanan kehabisan kata menggambarkan keindahannya. Magical Borobudur! Wonderful Prambanan!

Apalagi bukan hanya dua candi, tapi masih ada puluhan candi lainnya yang tidak kalah memikat. Dan tidak kalah menariknya adalah deretan pantai indah di sepanjang pesisir selatan pulau ini. Dari wilayah Sukabumi- Jawa Barat, Gunung Kidul- Yogyakarta sampai Pacitan di Jawa Timur.

Pantai Jungwok- Gunung Kidul. Sumber: dokumentasi pribadi
Pantai Jungwok- Gunung Kidul. Sumber: dokumentasi pribadi
Bukan hanya pantai, Pulau Jawa juga mewarisi keelokan Bumi Pasundan di Jawa Barat. Keelokannya boleh jadi hanya bisa disaingi keindahan kawasan wisata Bromo di Jawa Timur. Daya magis Bromo telah menghipnotis jutaan turis setiap tahun. Begitu pun dengan Bumi Pasundan yang konon diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum.

Masih di wilayah Nusantara, pulau-pulau di sebelah timur Pulau Jawa pun tidak kalah memikat. Pulau-pulau seperti Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba dan Timor memiliki daya tarik luar biasa. Jadi jangan terkejut andaikan keindahan pulau dan pantai di wilayah ini kerap menghiasi halaman utama di berbagai media perjalanan dunia.

Bahkan di era medsos saat ini, nama-nama kondang seperti Nusa Penida, Mandalika, Labuan Bajo, hingga Oetune di Kupang sudah seperti selebritas di pentas pariwisata saja. Satu demi satu nama destinasi ini silih berganti menghiasi beranda di berbagai jaringan sosial media. Amazing Indonesia!

Panorama laut dari atas Gili Lawadarat-NTT. Sumber: dokumentasi pribadi
Panorama laut dari atas Gili Lawadarat-NTT. Sumber: dokumentasi pribadi
Pantas saja Koes Plus pun pernah menggambarkannya secara presisi dalam lagu "Nusantara III". Mari simak lirik salah satu karyanya yang fenomenal.

"Semua kagum olehnya
Tanah di khatulistiwa
Bagi yang telah melihat
Hati terpikat, Nusantara..."

Pindah ke pulau terkenal lainnya, yakni Sulawesi, Anda tetap akan sulit untuk tidak terkagum-kagum dibuatnya. Berbagai destinasi wisata ternama terhampar di sepanjang pulau yang pernah dikenal sebagai Celebes itu. Dari Makassar sampai Manado. Provinsi Sulawesi Selatan, misalnya, menyimpan kekayaan budaya yang tersebar dari kota Makassar hingga Tana Toraja.

Keindahan alam di Rammang-Rammang-Sulawesi Selatan. Sumber: dokumentasi pribadi
Keindahan alam di Rammang-Rammang-Sulawesi Selatan. Sumber: dokumentasi pribadi
Sementara itu, Provinsi Sulawesi Tenggara kini mengandalkan Pulau Wakatobi untuk menjaring wisatawan. Nama Wakatobi yang sebetulnya merupakan akronim dari 4 nama pulau, yakni Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko, kini kian menanjak di pentas pariwisata nasional sebagai salah satu destinasi wisata favorit.

Bukan hanya Sulsel dan Sulteng yang tampil bak magnet bagi wisatawan. Provinsi Sulawesi Utara pun tidak mau ketinggalan. Andalan wisata teranyarnya tentu saja adalah Likupang. Pun dengan Bunaken yang sudah lebih dulu 'Go international'. 

Lirik lagu Koes Plus kian membuai ketika perjalanan kita memasuki wilayah perairan Maluku dan Maluku Utara. Inilah "The Spice Islands" yang begitu terkenal di abad ke-16. Kepulauan penghasil pala dan cengkeh inilah yang membuat bangsa-bangsa Eropa kala itu bak berlomba datang ke sini.

Pulau Ternate yang pernah menjadi rebutan bangsa penjajah di abad ke-16. Sumber: dokumentasi pribadi
Pulau Ternate yang pernah menjadi rebutan bangsa penjajah di abad ke-16. Sumber: dokumentasi pribadi
Namun, berbeda dengan zaman kolonialisme, di era terkini ketika pariwisata telah menjadi bagian dari gaya hidup, wisatawan asing maupun domestik masih terus berlomba datang ke wilayah kepulauan ini. Tentu saja tidak lagi mengejar rempah-rempah di sini. Tetapi, datang menikmati keindahan pulau, pantai dan dunia bawah lautnya yang menakjubkan.

Dari Banda Neira yang bersejarah, Kepulauan Kei yang memesona, Pulau Morotai yang menawan hingga Halmahera yang eksotis. Semua pulau ini serta ratusan lainnya ikut membentuk Kepulauan Maluku dan Maluku Utara menjadi salah satu destinasi top di tanah air. Kata Koes Plus, "Tiada duanya!"

 "Berlimpah-limpah kekayaan Nusantara

Tiada dua di mana jua

Nusantara, oh, Nusantara."

(Nusantara V - Koes Plus)

Oh, wilayah timur Indonesia memang seng ada lawan. Malahan ada ungkapan,"Makin ke timur makin memukau". Dan ini bisa jadi benar ketika Anda menjejakkan kaki di sana. Begitulah, belum juga sihir kepulauan Maluku sirna, Provinsi Papua Barat telah hadir menyodorkan surga kecilnya di Kepulauan Raja Ampat.

Pulau Wayag- Raja Ampat, Papua Barat. Sumber: dokumentasi pribadi
Pulau Wayag- Raja Ampat, Papua Barat. Sumber: dokumentasi pribadi
Raja Ampat memang bukan destinasi wisata biasa. Kemolekan pulau-pulau dan keindahan bawah lautnya telah mengangkatnya ke jajaran terdepan di pentas pariwisata global. Raja Ampat pun kerap dijuluki "The Last Paradise on Earth".

Akan tetapi, sebelum kita semua makin terlena di surga timur, ayo pasang layar dan kembali melaju ke barat. Ada satu pulau raksasa yang kini ikut menyita perhatian dunia. Itulah Pulau Kalimantan, si paru-paru dunia, yang juga disebut Borneo oleh dunia internasional.

Di sisi timur pulau ketiga terbesar di dunia inilah bakal berdiri Kota Nusantara, nama yang baru saja disematkan ke Ibu Kota Negara Indonesia yang rencananya akan pindah ke sana. Persisnya di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Kata "Nusantara" yang sebelumnya semacam sinonim dari Kepulauan Indonesia kini menyandang status baru.

Pasar Terapung Lok Baintan-Martapura, Kalimantan Selatan. Sumber: dokumentasi pribadi
Pasar Terapung Lok Baintan-Martapura, Kalimantan Selatan. Sumber: dokumentasi pribadi
Tak pelak lagi, Pulau Kalimantan yang sudah memiliki banyak destinasi wisata jempolan pun akan makin menarik dikunjungi. Tidak hanya ke destinasi wisata alam yang sudah ada, tetapi juga ke Ibu Kota Nusantara. Namun, sebelum ke sana, ijinkan saya mengenang kembali suatu episode perjalanan satu-satunya ke pulau ini, yakni ke Kalimantan Selatan bertahun lalu. 

Mungkin sudah saatnya bersiap kembali ke sana. Tanah Kalimantan nan kaya mungkin benar adalah tanah idaman. Bagai permata yang belum digosok. Lagi-lagi seperti yang disenandungkan grup musik Koes Plus.

"Di sana tempatnya

Tanah idaman kita semua

Tanah yang kaya bagai permata

Nusantara." 

(Nusantara III oleh Koes Plus)

***
Kelapa Gading, 25 Januari 2022

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan:

1) Semua foto-foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi.

2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun