Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Serunya Berburu Hasil Laut di Pasar Ikan Muara Angke

25 September 2021   14:51 Diperbarui: 25 September 2021   17:30 12525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase foto-foto Pasar Ikan Muara Angke. Sumber: dokumentasi pribadi

Kapan Anda terakhir ke Pasar Ikan? Jumat kemarin saya kembali mengunjungi salah satu pasar ikan di Jakarta Utara. Pasar ikan ini tidak hanya diakui sebagai pasar ikan terbesar di Jakarta. Tetapi, pasar yang juga seakan tidak pernah berhenti berdenyut selama hampir 24 jam! Itulah Pasar Ikan Grosir Muara Angke yang sangat terkenal.

Sebagai sebuah kota metropolitan, Jakarta memiliki sedikitnya 151 pasar yang tersebar di seluruh penjuru ibu kota. Baik pasar modern maupun tradisional. Ada pasar umum, ada juga pasar khusus. Pasar Ikan Grosir Muara Angke, sesuai nama yang disandangnya, jelas sebuah pasar yang khusus menjual ikan.

Namun, jangan salah, di kawasan Jakarta Utara sendiri, terdapat dua pasar ikan berbeda yang sama-sama terkenal. Selain Pasar Ikan Muara Angke, dalam jarak hanya sekitar 5.5 km terdapat Pasar Ikan Modern Muara Baru.

Pasar Ikan Muara Angke berlokasi di suatu perkampungan nelayan padat yang diapit dua perumahan mewah, yakni Pantai Indah Kapuk dan Muara Karang. 

Secara administratif, Muara Angke sendiri berada di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara. Dengan bantuan Google Map Anda tidak akan kesulitan menemukannya.

Pasar Ikan Muara Angke menjelang sore. Difoto dari arah belakang pasar. Sumber: dokumentasi pribadi
Pasar Ikan Muara Angke menjelang sore. Difoto dari arah belakang pasar. Sumber: dokumentasi pribadi
Begitulah, setelah lama tidak mengunjungi pasar, Jumat kemarin saya memutuskan mengunjungi pasar ini menjelang sore. 

Ada alasan memilih datang pada sore hari di sekitar jam 4-an. Meskipun pasar sudah mulai ramai, tetapi masih sangat nyaman untuk mengelilingi pasar mencari ikan-ikan buruan.

Berbeda dengan jam puncaknya yang sangat ramai, yakni sekitar jam 8 - 9 malam. Pada jam sekitar itu pula, para nelayan baru pulang dari laut dan langsung menjual ikan-ikan hasil tangkapannya di pasar grosir ini. Namun, di sore hari saja sudah mulai ramai apalagi malam nanti.

Lorong- lorong di dalam pasar bak lalu lintas yang sibuk. Cooler box berukuran besar tidak henti-hentinya didorong masuk oleh kuli angkut. Bisa dibayangkan situasi di jam puncaknya. Pasar ini dipastikan kian padat pengunjung. Belum lagi masih banyak pedagang ikan yang enggan menggunakan masker. Alamak!

Pemandangan sore hari di depan pintu masuk utama pasar. Sumber: dokumentasi pribadi
Pemandangan sore hari di depan pintu masuk utama pasar. Sumber: dokumentasi pribadi
Pasokan ikan di pasar ini tidak hanya datang dari nelayan sekitar Muara Angke. Tetapi, juga datang dari berbagai daerah lainnya, seperti Lampung, Balikpapan, dan kota lainnya. Selanjutnya, ikan-ikan di sini juga dipasok untuk semua pasar lainnya di wilayah Jabodetabek.

Sebagai pasar ikan grosir ternama, Pasar Ikan Muara Angke selalu ramai dengan berbagai pengunjung. Dari pembeli eceran untuk konsumsi sendiri hingga pembeli grosir lainnya. Termasuk kebutuhan restoran, dan sebagainya. Salah satu daya tarik pasar ini tentu saja harga ikannya yang lebih murah.

Baca juga: "Menjelajahi Pasar-Pasar Wisata di Asia"

Menempati sebuah bangunan besar dengan atap sangat tinggi, pasar ikan ini bersifat terbuka. Tanpa tembok penyekat apapun. Hasilnya, meskipun aroma ikan menyeruak ke mana-mana, tetapi sirkulasi udara yang baik membuat Anda tidak bakal terganggu sedikitpun. Hm, kecuali bagi yang belum pernah sekalipun masuk ke pasar tradisional. :)

Salah satu sudut pasar yang mulai sibuk. Sumber: dokumentasi pribadi
Salah satu sudut pasar yang mulai sibuk. Sumber: dokumentasi pribadi
Bagi saya sendiri, mengunjungi sebuah pasar seperti sebuah petualangan kecil saja. Atmosfer pasar yang hidup membuat sebuah pasar selalu menarik dikunjungi. Tidak terkecuali sebuah pasar ikan. Tentu saja Anda harus mengantisipasi situasi di sebuah pasar ikan. Misalnya, soal pakaian yang dikenakan maupun alas kaki yang digunakan.

Sejak menapak di anak tangga di pintu utama saja, pengunjung sudah disambut aneka hasil tangkapan laut yang tampil segar memesona. 

Puluhan jenis ikan aneka warna ditaruh di dalam ratusan kotak pendingin yang berjejer di seluruh lorong pasar. Sungguh menggoda!

Ikan Kakap Merah yang tampil cantik. Sumber: dokumentasi pribadi
Ikan Kakap Merah yang tampil cantik. Sumber: dokumentasi pribadi
Mau cari ikan apa saja, hampir semuanya tersedia di pasar ini. Sebut saja beberapa jenis ikan populer, antara lain bawal, cakalang, gurame, kerapu, kakap, kuwe, baronang, papakulu, dan sebagainya. Bahkan ikan hiu pun dijual di pasar terkenal ini.

Tidak hanya ikan-ikan yang nama-nama uniknya kerap dijadikan quiz oleh Presiden Jokowi. Pasar ini juga menjual berbagai hasil tangkapan laut lainnya, seperti cumi, kepiting, aneka kerang, udang dan lobster. Super lengkap!

Dari depan pintu utama saja, penampakan kepiting sudah membuat langkahku tertahan. Belum lagi di kios-kios berikutnya berderet ikan-ikan nan segar. 

Warna-warni ikan yang menarik akhirnya menggodaku untuk mengeluarkan hape dan memotretnya. Oh, tentu saja, setelah itu mengeluarkan dompet juga. Haha.

Kepiting di Pasar Ikan Grosir Muara Angke. Sumber: dokumentasi pribadi
Kepiting di Pasar Ikan Grosir Muara Angke. Sumber: dokumentasi pribadi
Akan tetapi, sambil melihat-lihat, tetap waspada. Lorong sempit di dalam pasar makin sibuk menjelang malam. 

Beberapa cooler box yang didorong melaju kencang. Tanpa klakson, tanpa lampu sein. Jangan sampai gara-gara terpesona ikan cantik jadi kesenggol!

Bagaimana dengan harga yang ditawarkan? Bagi warga Jakarta yang sering berbelanja di pasar modern atau supermarket, sudah pasti menemukan harga di sini jauh lebih murah. Bahkan jika Anda piawai dalam hal nego harga, harga di Muara Angke ini bisa lebih murah dibandingkan harga di pasar tradisional manapun.

Lobster yang menggoda. Ingat kolesterol. :) Sumber: dokumentasi pribadi
Lobster yang menggoda. Ingat kolesterol. :) Sumber: dokumentasi pribadi
Pasar Ikan Grosir Muara Angke, yang biasanya hanya disebut Pasar Ikan Muara Angke, sejatinya adalah sebuah pasar grosir. 

Pembeli utamanya adalah pedagang ikan juga yang kemudian menjualnya di tempat lain. Tetapi, penjual ikan di sini juga melayani pembelian secara eceran. Boleh jadi dengan tagline, "Beli eceran, Harga grosir!". :)  

Harga ikan berkisar antara 30 - 60 ribu sekilo. Tergantung jenis ikan. Harga ikan papakulu, misalnya, dijual 30 ribu/kg. Sementara baronang, kakap, kerapu berkisar 60 ribu / kg. Harga yang sama berlaku juga untuk cumi yang ditawarkan 60 ribu sekilo. Udang sedikit lebih mahal, yakni 80-an ribu sekilo.

Kerapu Lodi yang termasuk ikan laris. Sumber: dokumentasi pribadi
Kerapu Lodi yang termasuk ikan laris. Sumber: dokumentasi pribadi
Dari berbagai sumber, setiap hari sekitar 200 ton hasil laut masuk ke Pasar Ikan Muara Angke. Angka ini bisa melonjak sampai 500 ton menjelang tahun baru. Pandemi memang sempat memukul penjualan di pasar ini. Ketika pasokan ikan tidak berhenti, penjualan justru anjlok drastis. Beruntung saat ini grafik penjualan kembali menanjak.

Ketik pasar mulai hidup kembali, pedagang kecil lain pun ikut menikmatinya. Sumber: dokumentasi pribadi
Ketik pasar mulai hidup kembali, pedagang kecil lain pun ikut menikmatinya. Sumber: dokumentasi pribadi

Pasar Ikan Muara Angke sejatinya bisa dikembangkan sebagai sebuah destinasi wisata. Jika dikelola dengan bagus, baik kebersihan maupun keamanannya, suatu saat pasar ikan ini bisa saja menyamai popularitas pasar-pasar ikan ternama di beberapa kota lainnya di Asia.

Alhasil, setelah hampir dua jam memancing, eh berburu ikan di Pasar Ikan Grosir Muara Angke, hasilnya lumayan. 

Tidak hanya menikmati atmosfer pasar yang begitu hidup, tetapi juga membawa pulang beberapa kantong plastik ikan segar. 

Dan ketika meninggalkan pasar ini menjelang malam, langit senja tampil memukau. Seakan ikut bergembira dengan kembali hidupnya pasar ini. 

***

Kelapa Gading, 25 September 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan:

1) Semua foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi.

2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun