Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

"Scenic Train" di Eropa, Kereta-Kereta dengan Jalur Menakjubkan

16 September 2021   11:05 Diperbarui: 22 April 2022   23:13 2076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bernina Express melewati Landwasser Viaduct. Sumber: Pixabay.com/Rahim Allam

Sejak kereta api pertama ditemukan di dunia, industri kereta api terus melaju kencang. Tidak lagi sekedar transportasi darat biasa. Dari waktu ke waktu makin cepat bak jet darat. Kecepatan awal yang hanya sekitar 16 km/ jam, kini melesat lebih dari 500 km/jam. Namun, tidak semuanya demikian. Sebagian kereta masih bergerak pelan seperti dulu. Seakan tidak mau melewatkan setiap panorama indah yang dilewatinya.

Itulah Scenic Train atau juga disebut Panoramic Train. Jenis kereta api yang memang disediakan khusus untuk menikmati panorama indah sepanjang perjalanan. Dan jalur kereta yang dilewatinya pun sangat menakjubkan. Beberapa di antaranya bahkan sudah ditetapkan sebagai "UNESCO World Heritage Site".  

Di Skotlandia, negeri para Highlanders, nama West Highland Line sudah sama terkenal seperti kastil-kastil cantik yang bertebaran di wilayah utara Britania Raya itu.

Kereta uap West Highland melintas di Glenfinnan Viaduct- Skotlandia. Sumber: de Benutzer Nicholas17
Kereta uap West Highland melintas di Glenfinnan Viaduct- Skotlandia. Sumber: de Benutzer Nicholas17
Kereta api West Highland memiliki salah satu rute perjalanan kereta paling mengagumkan di Eropa, khususnya antara Fort William ke Mallaig. Betapa tidak, dalam durasi sekitar 90 menit itu, penumpang akan diajak melewati banyak pemandangan memesona khas Skotlandia.

Dari kawasan dataran tinggi nan terjal, loch (danau) terpencil, pemandangan spektakuler dari viaduct di Glenfinnan sampai wilayah pasir putih di Morar. Kereta api uap ini kian terkenal setelah muncul sebagai "Hogwarts Express" dalam film Harry Potter. Sudah pernah menontonnya, bukan?

Di Norwegia, lain lagi keretanya. Meskipun dengan rute lebih pendek, Flam Railway (Flamsbana) pun tidak kalah menarik. Rute kereta ini ikut disebut-sebut sebagai salah satu perjalanan kereta terbaik di dunia. Well, setidaknya di wilayah Skandinavia.

Flam Railway. Sumber: www.norwaysbest.com
Flam Railway. Sumber: www.norwaysbest.com
Kereta wisata ini mengawali perjalanan dari ujung Aurlandsfjord di Flam menuju stasiun Myrdal di kawasan pegunungan. Dengan kata lain, kereta ini menanjak dari sekitar ketinggian permukaan laut ke ketinggian 867 meter di atas permukaan laut. Jangan lupa, Aurlandsfjord, titik berangkat kereta ini, adalah sebuah fjord yang sangat menawan.

Yang menarik, dalam perjalanan yang umumnya diikuti grup turis itu, kereta ini akan berhenti sekitar 5 menit di Kjosfossen Falls, salah satu air terjun populer di Norwegia. Di sini penumpang diberikan kesempatan untuk memotret. Tentu saja harus sedikit bergegas. Jangan sampai ditinggalkan kereta. :)

Dalam hal perjalanan kereta api dengan jalur keren, Norwegia punya saingan berat dari Swiss. Negara pembuat jam tangan ternama ini bahkan memiliki beberapa kereta legendaris dengan rute spektakuler. Dua nama di antaranya bahkan menjulang tinggi di pentas pariwisata global, yakni Glacier Express dan Bernina Express.

Glacier Express- Swiss. Sumber: www.railbookers.com
Glacier Express- Swiss. Sumber: www.railbookers.com

Glacier Express yang menghubungkan dua kota wisata ternama, yakni Zermatt dan St. Moritz, selalu disanjung banyak pelancong dunia. Bukan soal teknologi keretanya. Tidak juga perihal kemewahan layanannya. Glacier Express kerap dipuja-puji karena rute perjalanan dengan pemandangan yang menakjubkan.

Jarak antara Zermat-St. Moritz sejatinya hanya 290 km. Namun, sang legenda memerlukan waktu sekitar 7.5 jam untuk menempuhnya. Tak heran, Glacier Express juga digelari "Europe's Slowest Express". Kereta ekspres paling pelan di Eropa. Namun, julukan itu tidak menggoyahkan reputasinya.

Interior Glacier Express yg memungkinkan penumpang menikmati panorama dengan leluasa. Sumber: dokumentasi pribadi
Interior Glacier Express yg memungkinkan penumpang menikmati panorama dengan leluasa. Sumber: dokumentasi pribadi
Lagi pula, bukankah ini kereta wisata? Kereta yang memberikan penumpangnya kesempatan memanjakan mata sepanjang perjalanan. Menikmati semua pesona lanskap yang dilewati. Dan itu tidak akan terjadi andaikan Glacier Express melaju di atas 100 km per jam. :)

Rute Glacier Express sendiri melewati deretan pemandangan alam yang sangat menawan. Bayangkan saja, sepanjang perjalanan ini, Glacier Express akan melewati 291 jembatan, 91 terowongan dan melaju pada perbedaan ketinggian yang sangat ekstrim. Incredible!

Salah satu bagian yang paling ditunggu adalah momen mendebarkan kala Glacier Express melewati Landwasser Viaduct yang sungguh indah. Viaduct atau jembatan di atas jalan itu sangat ikonik. Dan sejak ditetapkan sebagai salah satu UNESCO World Heritage Site, pesona jembatan ini pun kian sering menghiasi media promosi pariwisata Swiss.

Glacier Express melewati Oberalp Pass-Andermatt. Sumber: www.glacierexpress.com
Glacier Express melewati Oberalp Pass-Andermatt. Sumber: www.glacierexpress.com
Akan tetapi, Anda tidak harus mengikuti seluruh rute kereta yang dibagi menjadi empat bagian itu. Bagi penulis sendiri, bagian terbaik dari jalur ini adalah dari segmen ke-3 dan 4, yakni mulai dari Andermatt - Chur - St. Moritz.

Selain Glacier Express, nama Bernina Express tidak kalah berkilau. Kereta yang melintasi dua negara ini, yakni Swiss dan Italia, seakan melengkapi kehebatan Swiss dalam urusan kereta api panorama seperti ini. Sulit membandingkan keduanya. Sama-sama top!

Bernina Express melintas di Lago Bianco- Swiss. Sumber: Kabelleger / David Gubler
Bernina Express melintas di Lago Bianco- Swiss. Sumber: Kabelleger / David Gubler

Rute Bernina Express dari Chur, Swiss ke Tirano, Italia sepanjang 144 km bisa dicapai dalam waktu sekitar 4 jam. Rute ini melewati dua jalur bersejarah, yakni Albula Line yang dibuka tahun 1904 dan Bernina Pass. Dan setidaknya melewati 196 jembatan dan 55 terowongan. Sebagian rute Glacier dan Bernina sebetulnya sama, khususnya dari Chur ke St. Moritz.

Salah satu highlight perjalanan dari Bernina Express yang paling populer terletak antara Poschiavo dan Tirano. Itulah momen ketika Bernina melayang di atas Brusio Spiral Viaduct yang merupakan salah satu panorama paling fotogenik. Foto di sinilah yang kerap diburu banyak fotografer.

Bernina Express melalui Brusio Spiral Viaduct yang sangat terkenal. Sumber: Kabelleger / David Gubler
Bernina Express melalui Brusio Spiral Viaduct yang sangat terkenal. Sumber: Kabelleger / David Gubler
Seakan tidak mau kalah dengan negara tetangganya itu, Austria pun memiliki jalur kereta dengan pemandangan fantastis. Apalagi panorama alam di negara ini pun begitu termasyhur. Tidak berlebihan kiranya, salah satu keretanya pun menyandang status bergengsi di Eropa. Sejajar dengan berbagai kereta top lainnya.

Nama 'Semmering Railway' boleh jadi tidak sepopuler Glacier Express atau Bernina Express. Tetapi, inilah salah satu jalur kereta paling bersejarah di Eropa. Situs penerbit buku perjalanan ternama, Lonely Planet, misalnya, menempatkan jalur kereta ini sebagai salah satu dari "Europe's Top 10 Scenic Train Journeys". 

Semmering Railway, berada di Austria. Foto: Fritz Hiersche/dreamstime.com
Semmering Railway, berada di Austria. Foto: Fritz Hiersche/dreamstime.com

Jalur Semmering Railway sepanjang 41 km yang dimulai dari Gloggnitz ke Murzzuschlag adalah jalur kereta gunung pertama di Eropa. Dibangun dengan trek sepur standard yang juga dikenal sebagai Stephenson Gauge, jalur ini dibangun antara tahun 1848 - 1854. Konon lebih dari 20,000 pekerja terlibat dalam projek ini.

Semmering Railway juga melalui banyak terowongan dan viaduct. Sedikitnya, terdapat 15 terowongan, 16 viaduct dan lebih dari 100 jembatan lengkung yang dilewatinya. Dengan reputasinya itu, Semmering Railway pun telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai World Heritage Site pada tahun 1998 lalu.

Sebagian rute yang dilewati Semmeringbahn. Sumber: Uoaei1
Sebagian rute yang dilewati Semmeringbahn. Sumber: Uoaei1
Tidak semua Scenic Train terkenal karena menyajikan panorama cantik yang bisa dinikmati dari atas kereta. Ada pula yang menjadi sangat populer karena desa yang dilewatinya. Bukan untuk dipandang dari atas kereta, tetapi harus turun dan menjelajahinya. Itulah jalur kereta antara La Spezia ke Levanto dengan lima perhentian kereta yang menakjubkan!

Pengalaman seperti itulah yang penulis temui ketika menuju Cinque Terre- Italia pada bulan Oktober 2019 lalu. Rute sepanjang 20 km dari La Spezia ke Levanto itu menawarkan perhentian di 5 desa yang sangat cantik, yakni Riomaggiore, Manarola, Corniglia, Vernazza, Monterosso. 

Nama Cinque Terre atau "Five Lands" telah lama populer di dunia pariwisata sebagai salah satu destinasi wisata andalan dari negeri spaghetti Italia. Lima desa cantik itu memang begitu menawan. Ada yang bertengger di tebing tepi laut, dekat pantai yang landai dan ada pula yang berdiri di puncak bukit. Magnifico!

Desa Manarola, salah satu desa yang dilewati kereta Cinque Terre. Sumber: www.railbookers.com
Desa Manarola, salah satu desa yang dilewati kereta Cinque Terre. Sumber: www.railbookers.com
Dengan hanya membeli tiket Cinque Terre Train Card (Treno), Anda pun bisa mengunjungi kelima desa ini. Kereta dari La Spezia ke Levanto yang beroperasi dari pagi hingga malam hari berhenti di kelima desa tersebut. Penumpang bisa turun di setiap stasiun dan naik kembali di kereta berikutnya yang tiba hampir setiap 20 menit.

Scenic Train tentu saja tidak hanya di Eropa. Jenis kereta seperti ini kini ada di mana-mana. Dari Australia sampai Kanada. Beberapa negara di Asia juga memilikinya. Bagaimana dengan Indonesia? Ah, jadi ingat pengalaman naik kereta api uap di Ambarawa. Seru sekali!

***

Kelapa Gading, 16 September 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan:

1) Semua foto yang digunakan sesuai dengan keterangan di masing-masing foto.

2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun