Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Helsinki dan Kisah Perjalanan di Awal Pandemi Covid-19

31 Desember 2020   08:12 Diperbarui: 2 Januari 2021   10:11 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Helsinki Central Station. Sumber: koleksi pribadi

Inilah alun-alun yang sangat indah dengan keberadaan Katedral Helsinki yang kadang disebut banyak wisatawan sebagai 'White Cathedral' karena warna putih yang begitu dominan di sekujur bangunan gereja ini.

Senate Square bisa disebut sebagai jantung kota dan sisi tertua kota Helsinki. Alun-alun indah ini dikelilingi bangunan-bangunan ternama bergaya arsitektur neoklasik yang sebagian besar didesain oleh Carl Ludwig Engel. 

Setidaknya ada empat bangunan di sini yang dirancangnya. Dan hebatnya, semua bangunan ini kini sangat terkenal di Helsinki. Mulai dari Katedral Helsinki, Istana Pemerintah (kantor Perdana Menteri), bangunan utama Universitas Helsinki hingga Perpustakaan Nasional Finlandia.

Selain itu, alun-alun Senat menjadi kian menarik dengan kehadiran patung Alexander II yang berdiri persis di tengah alun-alun. Sedangkan di pojok tenggara terdapat Gedung Sederholm, bangunan tertua di kota Helsinki dari tahun 1757 dan kini berfungsi sebagai Museum Kota Helsinki.

Katedral Helsinki di Alun-alun Senat. Sumber: koleksi pribadi
Katedral Helsinki di Alun-alun Senat. Sumber: koleksi pribadi
Namun, siapapun yang mengunjungi alun-alun ini akan susah berpaling dari sang primadonanya, yakni Helsinki Cathedral yang memesona. Sejak berdirinya pada tahun 1852, katedral ini telah menjadi ikon kota Helsinki dan menyandang status sebagai bangunan yang paling banyak difoto semua wisatawan.

Katedral Helsinki adalah sebuah katedral Lutheran yang dibangun sekitar tahun 1830–1852 sebagai tribut bagi Grand Duke of Finland, yakni Tsar Nicholas I dari Russia. Itulah sebabnya katedral inipun dulu dikenal sebagai Gereja St. Nicholas hingga kemerdekaan Finlandia tahun 1917.

Sudah cukup membuat foto? Yuk, lanjut ke alun-alun berikutnya. Hanya sekitar 300 meter berjalan kaki, kita pun sudah berada di alun-alun lainnya yang disebut Market Square. Anda sudah menduga, bukan? Yup, alun-alun ini dinamakan demikian, karena adanya sebuah pasar di alun-alun yang berlokasi di sebelah South Harbour dan menghadap ke arah Teluk Finlandia.

Peta dan brosur gratis buat turis. Sumber: koleksi pribadi
Peta dan brosur gratis buat turis. Sumber: koleksi pribadi
Market Square ini dikenal sebagai pasar paling terkenal di antara wisatawan mancanegara. Di sini kita bisa temukan berbagai makanan tradisional Finlandia, kerajinan tangan dan suvenir yang tersebar di puluhan kios yang ada.

Pasar ini biasanya sangat sibuk mulai dari musim semi hingga musim gugur. Kafe tenda terbuka juga hadir di musim-musim ini. Namun, ketika musim dingin tiba, hanya sebagian kecil kios suvenir dan penjual makanan yang buka. Lagian, siapa pula yang tahan berlama-lama ketika temperatur jatuh ke sekitar 0° C.

Helsinki City Hall dan Kubah Katedral di belakangnya. Sumber: koleksi pribadi
Helsinki City Hall dan Kubah Katedral di belakangnya. Sumber: koleksi pribadi
Yang membuat alun-alun ini juga makin terkenal karena di lokasi yang sama berdiri dua bangunan penting lainnya di ibukota ini. Kedua bangunan karya Carl Ludwig Engel ini adalah Presidential Palace dan Helsinki City Hall. Jarak antara kedua bangunan penting ini hanya sekitar 200-an meter.

Masih di area ini, hanya jalan kaki sekitar 6 menit ke arah timur, Anda pun bisa menyaksikan Uspenski Cathedral, sebuah katedral Orthodox bergaya Russian Revival, ciri khas banyak bangunan gereja Orthodox di negara Tirai Besi itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun