Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pesona Pagi di Rammang-Rammang

13 Agustus 2020   13:25 Diperbarui: 14 Agustus 2020   16:01 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagi di Kampung Berua. Sumber: Koleksi pribadi

Sunrise di Kampung Berua. Sumber: Koleksi pribadi
Sunrise di Kampung Berua. Sumber: Koleksi pribadi
Pagi di Kampung Berua memang sungguh menawan. Pesona paginya tidak hanya memikat banyak fotografer bersedia datang sebelum matahari terbit, tapi juga mampu menarik banyak pecinta alam. 

Para penikmat alam itu tentunya tahu makna sesungguhnya ketika menyatu dengan alam di keheningan pagi nan indah. Sebagian di antaranya bahkan sudah datang ke lokasi sejak malam hari.

Kampung Berua dikelilingi gugusan karst yang menjulang dan lingkungan sekitarnya yang begitu asri. Ribuan tahun lalu, kampung Berua merupakan danau besar di tengah perbukitan karst. Berbagai bukti arkeologi mendukung hal tersebut. Seperti yang dikisahkan dalam sebuah papan oleh pengelola area wisata ini.

Persis di tengah perkampungan, sebuah telaga kecil tampil begitu menawan. Ketika matahari pagi kian berkilau di timur, refleksi gugusan karst terpantul indah di permukaan telaga. 

Bahkan sebuah perahu kecil yang begitu sederhana pun terlihat begitu indah, seakan menyatu mesra dengan alam di sekeliling. Sungguh sebuah panorama bak sepotong postcard dari Swiss, yang terkenal dengan keindahan danau-danaunya.

A postcard from Rammang-Rammang. Sumber: dokpri
A postcard from Rammang-Rammang. Sumber: dokpri
Rumah-rumah penduduk berwarna-warni yang ikut memantul di keajaiban pagi itu menciptakan suatu pemandangan alam nan elok. Semuanya seolah menjadi bagian dari sebuah lukisan 'masterpiece' karya sang maestro. Begitulah, kemurahan hati Sang Pencipta lah yang menciptakan semua panorama menawan ini.

Keindahan pagi itu kian sempurna, ketika kami berkenalan dengan Daeng Gassing, salah seorang warga setempat yang selalu ramah menyambut pengunjung. 

Daeng Gassing rupanya sangat dikenal di kalangan komunitas fotografer di Makassar. Dengan gaya atraktif bak model papan atas, beliau ikut berpose di perahu maupun beraksi melempar jala. Sungguh suatu pagi yang tidak terlupakan. Pagi yang terekam indah dalam ratusan frame foto yang sudah diabadikan.

Daeng Gassing dan jalanya. Sumber: dokpri.
Daeng Gassing dan jalanya. Sumber: dokpri.
Rammang-Rammang tentu saja tidak berhenti di Kampung Berua ini. Masih banyak objek wisata yang bisa dijelajahi di sekitarnya, seperti Telaga Bidadari, Gua Kelelawar, Gua Berlian dan Padang Ammarrung. Tetapi, berjalan di sekitar kampung Berua yang begitu asri pun terasa sudah cukup bagi penulis. Apalagi ada yang menahan kaki penulis di warung di depan telaga. Secangkir kopi hitam di pagi nan sejuk.

Menyeruputnya pelan-pelan, sedikit demi sedikit. Sambil terus mengagumi sajian alam yang menakjubkan. Mungkin inilah yang paling didambakan para pecinta kopi sekaligus pelancong dunia, "A coffee with a million dollar view!"

Kelapa Gading, 13 Agustus 2020
Oleh: Tonny Syiariel

Catatan: Foto-foto adalah koleksi pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun