Mohon tunggu...
TONI PRATAMA
TONI PRATAMA Mohon Tunggu... Administrasi - Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah Bangka Selatan

Saya mulai fokus menulis sejak tahun 2023 dengan menerbitkan 2 buku solo dan belasan buku antologi. Salah satu karya saya berupa novel diterbitkan penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP) Gramedia Group. Prestasi yang pernah saya raih yaitu juara 1 lomba menulis cerita rakyat yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Arsip Bangka Belitung tahun 2023. Menulis dan membaca tentu menjadi kegiatanku saat waktu luang. Semoga bisa terus berkarya, karena ada kalimat yang sangat menginspirasiku: JIKA KAMU INGIN MELIHAT DUNIA MAKA MEMBACALAH, JIKA KAMU INGIN DILIHAT DUNIA MAKA MENULISLAH!

Selanjutnya

Tutup

Trip

Sebuah Bakti di Aik Tawas Bangka Selatan

13 Mei 2024   08:02 Diperbarui: 13 Mei 2024   08:06 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak menunggu lama, Tawas pun menuju ke tambak ikan milik ayahnya. Sesampainya di sana, ia mengeluarkan sebilah parang yang tajam. Dengan sekali tebas, lengannya pun putus dan mengucurkan darah menganak sungai. Darah yang demikian banyak membuat kolam memerah.

         Pak Tahang segera berendam di kolam itu dan terjadilah keajaiban, penyakit yang dideritanya bertahun-tahun pun langsung hilang tanpa bekas. Kutukan pada dirinya lenyap atas pengorbanan sang putri  ketiga.

"Terima kasih, Putriku ! Maafkan ayah telah membuatmu susah, Nak !" Pak Tahang menangis tersedu-sedu.

Keajaiban berikutnya pun terjadi. Air mata penyesalan Pak Tahang membuat lengan Tawas yang sudah terpotong, secara ajaib kembali utuh seperti semula. Ditambah raut wajahnya pun kini menjadi cantik jelita.

Pak Tahang sangat bahagia melihat putrinya telah menjelma menjadi  seorang wanita yang penuh pesona. Kecantikannya terpancar dari dalam hatinya yang mulia. Saudagar itu pun memeluk erat putrinya itu. Sifatnya yang sombong dan arogan pun kini telah berubah menjadi seorang yang lemah lembut dan bijaksana.

Tambak ikan Pak Tahang kini dikenal dengan sebutan Aik Tawas, untuk mengenang bakti sang putri ketiga demi kesembuhan sang ayahanda. Pada sore hari, banyak orang datang bercengkerama sambil menikmati indahnya panorama matahari terbenam di ufuk Barat. Ikan-ikan yang banyak juga menjadi daya tarik bagi orang-orang yang berkunjung ke situ. Aik Tawas pun menjadi lambang bakti seorang anak.


Bikin merinding ya ceritanya ? Tapi berakhir bahagia kok. Makanya kita hindari sifat sombong ya! Selalu rendah hati dan bersemangat menebarkan kebaikan! Amin! Dan bersemangat juga melanjutkan wisata ke Pesona Bangka Selatan selanjutnya! Ayo jalan lagi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun