Mohon tunggu...
TONI PRATAMA
TONI PRATAMA Mohon Tunggu... Administrasi - Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah Bangka Selatan

Saya mulai fokus menulis sejak tahun 2023 dengan menerbitkan 2 buku solo dan belasan buku antologi. Salah satu karya saya berupa novel diterbitkan penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP) Gramedia Group. Prestasi yang pernah saya raih yaitu juara 1 lomba menulis cerita rakyat yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Arsip Bangka Belitung tahun 2023. Menulis dan membaca tentu menjadi kegiatanku saat waktu luang. Semoga bisa terus berkarya, karena ada kalimat yang sangat menginspirasiku: JIKA KAMU INGIN MELIHAT DUNIA MAKA MEMBACALAH, JIKA KAMU INGIN DILIHAT DUNIA MAKA MENULISLAH!

Selanjutnya

Tutup

Trip

Sebuah Bakti di Aik Tawas Bangka Selatan

13 Mei 2024   08:02 Diperbarui: 13 Mei 2024   08:06 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEBUAH BAKTI DI AIK TAWAS

 "Kebaikan seorang ayah lebih tinggi dari gunung 

dan kebaikan seorang ibu lebih dalam dari lautan"

 

Desa Airbara adalah desa pertama saat kita memasuki wilayah Bangka Selatan. Desa ini bagaikan gerbang yang indah menyambut kedatangan para tamu yang ingin menjelajahi setiap keping pesona alam dan segala keistimewaan Negeri Beribu Pesona. Di desa ini pula kita akan menemukan sebuah kolam besar bekas galian timah dengan pemandangan sekitar yang menawan hati. Dan di tempat itu, ada sebuah kisah yang dapat memberikan kita sebuah pelajaran hidup yang berharga. Mari kita simak ceritanya!

Dikisahkan bahwa di Desa Airbara yang makmur nan damai hiduplah seorang yang kaya raya bernama Pak Tahang. Ia memiliki tambak ikan yang sangat luas di sebuah danau yang dikelilingi pemandangan yang indah. Tambak luas itu berisi bermacam-macam ikan seperti ikan Nila, Gurami dan Bawal. Namun, kekayaan yang dimiliki Pak Tahang tidaklah membuat hatinya kaya juga. Ia terkenal licik, temperamental, dan sok berkuasa. Ia sangat angkuh dengan segala yang dimilikinya dan suka merendahkan orang lain.

Pak Tahang memiliki tiga orang putri yang bernama Tarum, Tari, dan Tawas. Tarum dan Tari terlahir dengan paras cantik jelita. Namun Tawas memiliki rupa yang kurang menarik sehingga ia menjadi pribadi yang menutup diri dan suka menyendiri. Dia lebih suka bercerita dengan ikan-ikan milik ayahnya di kolam daripada bergaul dengan kakak-kakaknya. Dia juga tidak memiliki teman sehingga ikan-ikan itulah yang dianggap teman baginya.

Suatu hari,  Pak Tahang menderita penyakit yang aneh. Sekujur tubuhnya timbul bisul yang mengerikan. Dia juga merasakan hawa panas di kulit badannya sehingga membuatnya semakin menderita. Berbagai macam obat dan ramuan telah dicobanya, tapi belum ada satu pun yang manjur dan mengurangi penderitaannya. Pak Tahang sudah hampir putus asa dengan keadaannya itu.

Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki tua dengan rambut dan jenggot putih ke rumahnya. Orang-orang mengenalnya sebagai tabib sakti yang dapat mengobati berbagai penyakit aneh.

"Penyakit yang kau derita ini adalah sebuah penyakit kutukan. Entah siapa yang telah kau lukai hatinya dengan perbuatan dan perkataanmu sehingga memberikan kutukan yang demikian berat pada dirimu,"jelas sang Tabib yang membuat Pak Tahang ketakutan.

"Tuan Tabib, adakah cara agar aku bisa sembuh? Aku berjanji akan memperbaiki segala kesalahanku. Tolonglah aku, wahai Tabib yang bijaksana!" tangis Pak Tahang memohon-mohon untuk diberi petunjuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun