Dalam jiwa dan nadi ini selalu terbesit akan suara tawa dan di barengi dengan jenakamu yang berputar seolah-olah mengisyaratkan kepada ku bahwa untuk mendekati dan memeliki mu hanya mimpi belaka yang tak dapat di wujud kan, pikiran ini di selimuti akan senyummu yang begitu manis selalu menandakan kepadaku akan sapaan lembutmu yang selalu menyejukkan tanpa adanya perantara di dalamnya.
Cinta begitu indah ketika ketukan dentangan itu menyentuh hati antara kedua insan yang saling menerima satu sama lain, tanpa harus bertanya kenapa kita harus bersama dalam hubungan tersebut, memang benar ketukan akan perasaan ini kepada mu sudah ada ketika kita berdua berdialektika di dalam nya. Namun sayang perasaan itu hanya sebatas lonceng yang hanya mengeluarkan bunyi ketika ada ketukan padanya, sehingga membuat nya hanya sekedar berdentangan tanpa arah yang pasti akankah ini harus ku sampaikan atau di pendam.
Banyak cara dapat di lakukan untuk bisa memahami antara hubungan ini namun sayang aku lebih memilih untuk berdiam dalam sunyi, karena dalam kesunyian itu lah aku tau kalo untuk memahami sesuatu (cinta) kita harus berdiam diri dan memikirkannya sehingga bisa membuahkan hasil yang terbaik dalam memahami hubungan yang tak berujung ini, seperti halnya air yang mengalir dari hulu ke hilir iya harus bisa melewati beragam terpaan baik itu terpaan  yang datang dari lingkungan sekitarnya seperti kerasnya bebatuan yang di lewati begitu pun dentangan cinta ini iya harus terus menelusuri setiap bait-bait cinta dalam memahami sifat dan kepribadian mu.
Banyak hal telah ku lakukan namun semua tergantung dialektika kita ini, apakah akan menjadi lonceng yang berdentangan sesuai dengan arah langkah yang kita sepakati, atau tak terarah seperti tak adanya perantara di antara kita.
Akan kah lonceng ini akan menemukan tempat terbaiknya untuk mengeluarkan dentangan terindahnya? namun untuk mencapai semua itu harus di wujudkan dengan proses dialektika dan saling memahami antara satu sama lainnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI