Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Donald Trump Kalah Pilpres AS, Fadli Zon Masih Trauma Kekalahan Prabowo

6 November 2020   12:44 Diperbarui: 6 November 2020   12:55 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar Kompas.com

Bahkan puluhan orang sudah ditangkap dan kerusuhan tidak dapat dihindarkan. Sekarang mari kita lihat polemik ketiga. Polemik ketiga adalah pengakuan para capres bahwa merekalah yang memenangkan Pilpres.

Sampai sekarang proses penghitungan suara masih dilakukan sehingga belum diketahui pasangan mana yang memenangkan Pilpres. Tapi Donald Trump sudah menyampaikan pidato kemenangannya.

Hal yang sama dilakukan oleh Joe Biden, dia yakin setelah proses penghitungan suara selesai dia akan keluar sebagai pemenang.

Kalau kita lihat tiga polemik yang menyertai pemilihan presiden Amerika Serikat ini Bukankah hal ini juga terjadi di Indonesia? Itu sebab semua itu adalah warna dari demokrasi.

Beberapa kekacauan masih dapat diterima sebagai bagian dari kemeriahan demokrasi.Hanya negara komunis lah yang pemilihan presidennya terjadi dalam hening, sunyi, dan tiba-tiba seorang presiden telah terpilih untuk seumur hidup.

Jadi jikalau terjadi kecurangan dalam pemilihan presiden di Indonesia, seperti yang diucapkan menkopolhukam Mahfud MD, semua itu terjadi secara horizontal dan dilakukan oleh rakyat sendiri.

Berbeda dengan apa yang terjadi pada zaman Orde Baru, di mana kecurangan Pemilu terjadi secara sistematis dari atas ke bawah. Pemilu kita saat ini sudah sangat bagus karena Komisi Pemilihan Umum sangat independen dalam menyelenggarakannya.

Maka saat Fadli Zon meminta Komisi Pemilihan Umum belajar pada Amerika Serikat, harusnya Fadli Zon menyebut bagian mana yang harus dipelajari oleh Indonesia.

Jangan menyampaikan kritik untuk mengasumsikan betapa curangnya pemilihan presiden di negara kita. Saya sudah Tunjukkan bahwa apa yang terjadi di Indonesia terjadi juga di Amerika. Tuduhan Donald Trump sama seperti tuduhan Prabowo, pengakuan Donald Trump sama juga dengan pengakuan Prabowo. Aksi massa yang dilakukan para pendukung juga sama di Amerika dan Indonesia.

Jika ingin mencontohkan Pilpres Amerika terhadap Indonesia sebaiknya Fadli Zon lebih memperjelas maksudnya. Dari segi teknisnyakah, kualitas kertas, proses penghitungan atau dari segi mananya.

Agar kita tidak kembali ke isu lama yang itu-itu lagi. Padahal kecurangan yang waktu itu dituduhkan oleh pendukung Prabowo sendiri tidak bisa dibuktikan di Mahkamah Konstitusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun