"Mas Alfi, karya Anda luar biasa," puji Raji saat mendapati Alfi sudah berdiri di pintu utama.
"Sama-sama, Pak. Saya berusaha melakukan yang terbaik."
"Ayo kita ngobrol di taman." ajak pria tua itu seraya pamit pada tamu-tamunya yang lain, kemudian merangkul pundak desainer interior muda yang sudah merealisasikan mimpinya.
"Mas Alfi asli Jakarta?"
"Tidak, Pak. Saya dari Malang."
"Lho, Malangnya di mana?"
"Kepanjen, Pak."
"Orang tua di Malang atau ikut di sini?"
Suasana seketika menghangat, sehangat mata Alfi yang mulai berkaca-kaca.
"Bapak-Ibu sudah nggak ada. Lama sekali, saat saya masih belasan tahun."
Raji menatap Alfi, menemukan luka di sorotnya. Seketika pikirannya melayang ke tahun - tahun saat dirinya masih bertugas di Malang.