Mohon tunggu...
Tobias TobiRuron
Tobias TobiRuron Mohon Tunggu... Guru - Hidup adalah perjuangan. Apapun itu tabah dan setia adalah obatnya.. setia

Anak petani dalam perjuangan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hadapi UN, Siswa Kelas Sembilan SMPN 2 Larantuka Ikut Ret-ret

25 Februari 2019   12:30 Diperbarui: 25 Februari 2019   12:49 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ket. Foto. Kepala SMPN 2 Larantuka,Agustinus A. Hadjon,S.Pd

20190225-130821-5c737a7fab12ae4674241543.jpg
20190225-130821-5c737a7fab12ae4674241543.jpg
Ket. Foto. Anak-anak mendengar arahan
20190225-130743-5c737bb1bde575190e2ef7e3.jpg
20190225-130743-5c737bb1bde575190e2ef7e3.jpg
Ket. Foto. Guru-guru pendamping

Hidup selalu memberi nuansa berbeda dalam berbagai aktivitas harian yang digeluti. Nuansa hidup tersebut memberikan pengalaman  tersendiri yang dialami oleh setiap insan, baik secara fisik maupun psikis. Dengan demikian ruang rekoleksi di mana kita merefleksikan diri dari segala aktivitas yang telah dijalani dan membaharui diri untuk menghadapi sesuatu misalnya Ujian Nasional  (UN) amat diperlukan.Dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) ragam cara diterapkan oleh setiap lembaga pendidikan untuk menyukseskan hajatan Negara ini. Baik dari persiapan diri maupun persiapan hal teknis lainnya. Semuanya bermuara untuk kesuksesan bersama di lembaga pendidikan. Persiapan ini tentunya dilakukan baik dari guru maupun peserta didik terutama pemberian materi dan pembahasan soal-soal. Namun tidak dinafikan pula bahwa faktor mental dalam hal ini kesiapan mental (mental set) dari peserta didik juga menentukan berhasil atau tidak dalam ujian.

Kesiapan mental dari peserta didik juga perlu disiapkan sedini mungkin sehingga pada saatnya peserta didik tidak kesulitan mengadaptasi dengan situasi dan kondisi yang akan dihadapinya. Dengan demikian antara persiapan fisik dan psikis dilakukan dengan matang maka kesuksesan peserta didik akan mudah dicapai. Seperti halnya langkah pertama menentukan langkah selanjutnya. Persiapan yang matang, sukses dengan mudah direngkuh.

Lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab besar untuk menentukan masa depan peserta didik sebagai generasi bangsa. Untuk itu segala cara dilakukan demi kebaikan anak-anak.   Menyadari betapa pentingnya akan hal ini terutama menyangkut dengan kesiapan mental peserta didik kelas sembilan SMPN 2 Larantuka yang akan mengikuti ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2018/2019 menjalani rekoleksi bersama di Sesabanu,Hokeng,Kecamatan Wulanggitang. Kegiatan ini terjadi selama tiga hari dari hari jumad - minggu (22-24/2) yang diikuti 168 siswa dan didampingi sepuluh orang guru.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dijalani peserta didik selama tiga hari ditempat ret-ret diantaranya membaca kitab suci,bimbingan rohani dan kegiatan menyenangkan lainnya. Semua aktivitas yang dijalankan diatur dalam jadwal yang harus ditaati bersama.

Kegiatan-kegiatan ini setidaknya mampu memberikan rasa nyaman,memberikan kekuatan, menanamkan rasa kepercayaan diri dan konsisten yang ada dalam diri peserta didik sehingga bisa menghadirkan energi positif dalam diri sebagai persiapan untuk mengikuti ujian di bulan April mendatang. Ret-ret ini juga sebagai bekal bagi peserta didik dalam menata diri dikemudian hari.

Ret-ret sebagai ruang untuk mendekatkan diri dengan Tuhan Sang pemilik kehidupan ini dengan mengakui segala kelemahan dan memohon kekuatan ataupun berkat dari yang kuasa. Ret-ret juga sebagai momen untuk melepaskan segala kesibukan ataupun aktivitas yang yang menguras baik tenaga maupun psikis di sekolah ataupun di lingkungan lainnya. Dengan demikian ret-ret setidaknya memberi warna tersendiri akan perubahan dalam diri dan menjadi senjata untuk menguatkan diri disaat mengikuti ujian nanti.

Setiap tahun peserta didik dari kelas sembilan diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan kerohanian. Dan ini sudah menjadi agenda tetap setiap tahun yang telah disepakati bersama dewan guru bersama orang tua/wali. Hal ini disampaikan kepala SMPN 2 Larantuka, Agustinus Arkian Hadjon saat bertemu di kediamannya Waibalun (Minggu,24 /2).

Kegiatan ini amat bermanfaat bagi peserta didik terutama Belajar dari pengalaman tahun kemarin setelah mengikuti ret-ret banyak perubahan yang terjadi pada diri siswa siswi terutama menyangkut mental atau sikap mereka. Ada beberapa siswa yang nakal namun setelah mengikuti kegiatan kerohanian ini ada perubahan drastis yang terjadi dalam diri bersangkutan. Ini menandakan bahwa ada dampak positif dari kegiatan ret-ret ini. Sebagai pimpinan di lembaga ini bersama dewan guru, kami akan tetap memberikan motivasi serta dukungan semampunya untuk memberikan yang terbaik buat peserta didik. Semoga dengan kegiatan ini setidaknya membangkitkan rasa percaya diri mereka dan lebih matang dalam mengerjakan soal di ujian nanti. Harap Agustinus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun