Menulis, Cahaya yang Menjaga Ingatan
"Otak yang tidak dipakai akan cepat melemah, tapi otak yang terus dilatih akan tetap bercahaya meski usia bertambah."
Salah satu topik pilihan Admin Kompasiana yang menarik perhatian saya adalah tentang "Banyak yang mengira bahwa demensia atau kepikunan adalah bagian dari penuaan."
Dalam peribahasa ada yang mengatakan: "Jadilah sesuai dengan imanmu," atau dalam bahasa modern sering diungkapkan: "You are what you think."
Artinya, bila seseorang sejak awal sudah menanamkan keyakinan bahwa seiring dengan bertambahnya usia pasti akan menjadi pikun, maka besar kemungkinan hal itu benar-benar terjadi. Pikiran yang terus-menerus diyakini akan memengaruhi tubuh dan perilaku kita.
Namun, saya dan istri tercinta adalah saksi hidup bahwa menua bukan berarti pikun. Kami berdua sudah melewati usia senja, tetapi puji Tuhan, daya ingat, semangat, dan cara berpikir masih terjaga dengan baik.
Lalu, apa rahasianya?
Salah satunya adalah konsisten menulis.
Menulis sebagai Senam Otak
Menulis itu bagaikan senam otak. Saat menulis, otak bekerja keras mengolah kata, merangkai kalimat, mengingat pengalaman, dan menuangkannya dalam bentuk yang bisa dipahami orang lain. Proses inilah yang membuat otak tetap aktif dan terlatih.