Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Sebagai Ungkapkan Rasa Terima Kasih (Bagian Kedua)

5 Mei 2025   19:52 Diperbarui: 5 Mei 2025   20:04 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Lala Mynotetrip
Lala, melodi lembut yang membelai sukma,
Mynotetrip, petualang rasa yang merekam dunia dengan hati.
Kau menapaki jejak kata di setiap perjalanan batin.

Heronimus Bani
Heronimus, penjelajah ilmu dan kebijaksanaan,
Bani, anak bangsa yang memanggil lewat tulisan.
Suaramu adalah gugusan bintang dalam langit literasi.

Meike Juliana Matthes
Meike, mutiara dari Timur yang bersinar tenang,
Juliana, keagungan dalam kelembutan,
Matthes, warisan luhur dari akar terdalam.
Engkau adalah harmoni tiga nada yang menyatu dalam satu puisi kehidupan.

Taufik Uieks
Taufik, anugerah yang selalu membawa harapan,
Uieks, nada khas yang mengalun penuh gaya.
Kau menulis dengan irama jujur yang menyentuh hingga ke dasar jiwa.

Tati Ajaengsaidah
Tati, wanita yang tangguh dan setia,
Ajaengsaidah, alunan keanggunan dalam getar tulisan.
Kau seperti biola sunyi---berdenting dalam damai.

Senobius Mbasu
Senobius, kebijaksanaan dari zaman kuno yang hidup kembali,
Mbasu, suara dari Timur yang menyapa dunia.
Engkau adalah pujangga senyap yang berbicara lewat kata abadi.

Ellazuardi
Ella, cahaya lembut dari hati yang bersih,
Zuardi, biru langit tak berbatas, lambang kebebasan dan harapan.
Tulisanmu seperti cakrawala---luas, teduh, dan penuh makna.

Eko Adri Wahyudiono
Eko, sang pertama yang membuka jalan,
Adri, pemuda pemberani yang mencintai ilmu,
Wahyudiono, wahyu yang hidup dalam tindakan nyata.
Kau menulis dengan semangat pionir yang tak pernah padam.

Eko Winarto
Eko, awal dari perjalanan bijak,
Winarto, kemenangan sejati dalam kejujuran dan cinta.
Kau menabur benih kebaikan lewat narasi yang meneduhkan

Sahabat sahabatku
Kita mungkin berjauhan dalam ruang,
Namun bersatu dalam dunia kata dan makna.
Kompasiana adalah rumah kita,
Tempat kita saling memberi cahaya.

Salam persahabatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun