Merupakan Jalan Memutus Belenggu Jiwa
Rendah hati beda total dengan rendah diri.  Rendah hati dapat dimaknai dengan :"Walaupun mungkin punya kelebihan dari orang lain,tetapi selalu membuka diri untuk bergaul dengan siapa saja " Sedangkan rendah diri,adalah orang yang meremehkan dirinya sendiri. Merasa diri terlalu miskin  atau tidak selevel sehingga tidak berani bergaul dengan orang orang yang dianggap berada di level lebih tinggi. Walaupun sistem kasta secara formal yuridis tidak berlaku dalam negeri kita,tetapi kalau kita mau jujur, masih banyak terjadi praktik diskriminasi terselubung .Â
Kebanyakan orang hanya mau bergaul dengan orang orang yang dianggap selevel dan  mengganggap  orang dengan pekerjaan sebagai Pembantu Rumah Tangga, Tukang Becak atau Sopir Angkot ,tidak selevel dengan dirinya,sehingga tidak pernah mau bergaul dengan kalangan "kelas bawah"
Bergaul dengan Sopir Angkot,sama sekali tidak akan mengurangi apa yang ada pada diri kita ,serta tidak akan mengurangi harkat diri. Sebaliknya bergaul dengan orang penting, Pejabat militer ataupun menteri, bukan berarti diri kita langsung secara serta merta menjadi orang pentingÂ
Karena itu ,hendaknya kita dengan humble mau membuka diri untuk bergaul dengan siapa saja,selama tidak berhubungan dengan dunia kejahatan atau yang dapat membahayakan diri kita. Dengan jalan demikian,kita sudah berhasil memutus belenggu jiwa,yang selama ini merantai hati dan pikiran ,sehingga hanya mau bergaul dengan orang orang tertentu saja
Jadi selain dari Open minded,sekaligus hendaknya kita juga mau Open Heart ,agar menjadi manusia bebas seutuhnya dalam menjalani hidup ini. Hal ini tidak cukup hanya sebatas menelorkan slogan atau nasihat sana sini ataupun memberikan petuah ,bahwa hidup baru bermakna bila hidup kita ada manfaatnya bagi orang lain,tetapi harus benar benar di aplikasikan dalam nafas kehidupan kita
Kami bersyukur,bergaul dengan segala level dalam masyarakat  dan bersifat  universal ,dengan segala suku bangsa di dunia ini. Hingga saat ini,kami diterima bukan hanya dengan tangan terbuka,tapi juga dengan hati terbuka dimanapun kami berkunjung
Kesimpulan : Merasa diri sukses atau kaya ? Bersyukurlah,tapi janganlah tinggi hati. Jangan lupa tidak ada yang abadi di dunia ini
Tjiptadinata Effendi