Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Bisa Memaafkan, tapi Melupakan Sulit Banget

12 April 2021   20:53 Diperbarui: 12 April 2021   21:03 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila Hati Kita Terluka Begitu Dalam

Dalam perjalanan hidup dan berinteraksi dengan segala keberagaman orang,pasti akan terjadi gesekan atau senggolan. Bukan gesekan secara phisik ,tapi terjadi hal hal yang tidak menyenangkan,bahkan tidak jarang melukai hati kita. Walaupun dalam ajaran agama manapun kita diajarkan untuk memaafkan ,tapi ada kalanya begitu sulit untuk mengaplikasikannya dalam hidup kita.

Dalam ajaran agama yang saya imani,sudah jelas dan tegas dinyatakan :"Ampunilah kesalahan kami,seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami " Yang dalam bahasa Inggris disebutkan:"And forgive us our trepasses ,as we forgive those who trepass against us " Tapi sejujurnya tidak dalam semua hal.kata "mengampuni" dapat secara serta merta dilakukan .Setidaknya inilah yang pernah saya alami secara pribadi

Kalau memaafkan orang yang marah kepada kita,karena telah terjadi salah sangka,maka kita dapat memaafkan ,bahkan menjelaskan duduk perkara sebenarnya. Atau ada yang minjam uang untuk biaya berobat anaknya dan berjanji akan mengembalikan dalam sebulan,tetapi ternyata tidak dapat ditepati ,karena berbagai alasan.Dan orangnya datang minta maaf ,maka dengan mudah kita dapat memahami dan memaafkan.

Atau kita kedatangan tamu yang membawa anak .Karena anaknya berlari lari dalam rumah,maka tanpa sengaja pot bunga dari porselein yang mahal tersenggol dan dalam waktu seketika berubah menjadi berkeping keping. Walaupun dalam hati kita amat menyayangkan,tapi setelah tamu minta maaf,maka dengan menarik nafas panjang,kita akan memaafkannya.

Yang Paling Sulit Untuk Dimaafkan

Hal yang paling sulit untuk dimaafkan ,adalah saat orang yang selama bertahun tahun kita anggap dan perlakukan sebagai anggota keluarga sendiri bahkan sudah dianggap sebagai anak sendiri,ternyata tega menghianati kepercayaan yang diberikan kepadanya .Hal semacam ini,sungguh menghadirkan luka yang menganga di hati kita. Apalagi setelah  membawa lari uang kita dalam jumlah yang banyak,jangankan minta maaf,malah  langsung menghilang selama lamanya.

Sungguh butuh waktu yang panjang,hingga dapat memaafkan orang semacam ini. Setiap malam,sebelum tidur selalu terbayang wajah orang yang pada awalnya hanya pesuruh di kantor,tapi karena kami menyayanginya seperti anak sendiri,akhirnya kami berikan kepercayaan yang besar.

Tetapi ternyata kepercayaan yang overdosis ,telah menyebabkan orang lupa diri.  Ada rasa sedih yang mendalam dan bercampur aduk dengan kemarahan. Untuk dapat melupakannya,saya sudah membakar seluruh foto foto dimana dirinya ada dalam foto tersebut. Tapi  saya hanya dapat membakar fotonya secara phisik,tapi tidak mampu menghapuskan bayangannya.

Sudah Memaafkan,Tapi Tidak Serta Merta Dapat Melupakan

Setelah perjalanan waktu yang panjang,akhirnya saya dapat memaafkan semua yang dilakukannya ,tapi untuk melupakan secara total,sejujurnya saya belum mampu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun