C Restaurant in the Sky - Perth
C Restaurant in the Sky berlokasi di 33 of St Martins Tower, St.George Terrace, Perth, Western Australia. Selama tinggal di Australia baru kali ini kami mendapatkan kesempatan untuk merasakan sensasi makan di ketinggian sekitar 100 meter pada restoran berputar ini.Â
Mengapa? Karena memang baru pertama kali tahu, bahwa ternyata bukan hanya terdapat Kuala Lumpur di gedung Komptar, tapi ternyata di Perth juga ada Restaurant in the Sky dan berputar.
Alasan lainnya adalah karena harga makanan di sini selangit bila dibandingkan dengan harga masakan sejenis restoran di tempat lain. Keunikan restoran ini adalah setiap pengunjung sambil menunggu pesanan datang, dapat mengisi waktu dengan menyaksikan pemandangan kota Perth, sambil duduk Karena restoran ini berputar secara perlahan lahan.Â
Agak berbeda dengan Rotary Restaurant di KL yang berputar lebih cepat dan dapat menyebabkan pengunjung yang tidak terbiasa menjadi agak pusing.
Masih dilengkapi lagi dengan kesempatan dapat berkumpul bersama anak mantu dan cucu. Peluang yang banyak orang dapat menikmatinya.
Kami bedua diajak oleh putra kami Irmansyah Effendi bersama keluarga untuk makan siang di sini sekaligus merayakan Hari Ayah yang baru berlalu beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 6 September 2020.
Hal ini dikarenakan aturan social distancing sudah diperingan, mengingat Australia Barat merupakan negara bagian yang paling sedikit terdampak serangan pandemi covid 19. Kalau pada awal serangan pandemi dalam satu lift hanya boleh maksimal 2 orang.
Sesaat kemudian kelihatan menjulang gedung Casino yang memiliki design unik dan merupakan satu satunya Casino yang berada di seluruh Western Australia.
Mengukir Kenangan Indah
Menikmati santap siang, sambil merasakan indahnya pemandangan di seputar kota Perth dan berada di tengah anak, mantu, cucu yang menyayangi kami, sungguh menghadirkan rasa kebersamaan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Hal yang mungkin tidak banyak orang dapat menikmatinya.
Mendekati jam 2 siang kami baru beranjak turun dengan membawa kenangan indah. Kami masih berjalan bersama sama dan setelah itu berpisah, karena tempat parkir kendaraan yang berbeda.Â
Satu lagi kenangan indah yang semakin meluapkan rasa syukur di hati kami, bahwa dalam usia 77 tahun plus, kami mendapatkan kesempatan untuk dapat merasakan keindahan ini.
Hari ayah sudah berlalu, tapi kenangan manis ini tak akan pernah berlalu karena sudah terpateri dalam hati.
Tjiptadinata Effendi