Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Oleh-oleh Paling Berharga dalam Sebuah Kunjungan

13 Februari 2018   08:42 Diperbarui: 13 Februari 2018   17:28 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Depositphotos.com

Tradisi yang sudah berlangsung sejak tempo dulu yang memberikan efek positif, tentu saja patur dilestarikan. Salah satunya adalah membawa buah tangan atau oleh oleh ,ketika  mengunjungi rumah kerabat ataupun sahabat yang sudah lama tidak bertemu. Oleh oleh tentu saja bisa beragam,berupa dalam bentuk souvenir, tapi juga tidak ada salahnya membawa buahan segar,kalau memang tidak sempat mempersiapkan souvenir.

Tapi sesungguhnya,ada hal yang jauh lebih penting dan bermakna dalam sebuah kunjungan, yakni bukan nilai dari oleh oleh yang kita bawa, melainkan efek dari kunjungan kita,yakni menghadirkan kegembiraan dalam rumah tangga orang yang dikunjungi. Tentu saja tidak dalam sikap yang penuh kepura puraan,melainkan menampilkan keceriaan secara alami.

Jangan Membebani Orang Dengan Masalah Kehidupan Pribadi Kita

Dalam berinteraksi mengarungi samudra kehidupan,seringkali orang lupa akan tujuannya berkunjung. Menyediakan waktu dan dana untuk transportasi mengunjungi kerabat dan sahabat kita,tentu dengan tujuan,melepas rasa kangen,karena sudah belasaan atau mungkin juga puluhan tahun tidak pernah berjumpa. 

Namun dalam praktiknya, seringkali orang lupa diri. Bukannya melepas kangen,malah menumpahkan seluruh uneg uneg dan berbagai masalah kehidupan pribadinya.. Kecuali kita memang ditanyai, maka tentu saja tidak ada halangan untuk menjawabnya.

Hasil dari kunjungannya,bukan memberikan secercah kegembiraan,malah menciptakan suasana murung dan tidak nyaman,dengan menceritakan hal hal yang tidak menyenangkan kepada kerabat atau sahabatnya. Jangan lupa, bahwa bukan hanya kita, yang menghadapi berbagai masalah dalam perjalanan hidup, tapi kerabat atau sahabat yang dikunjugi, pasti mengalami hal yang sama. Walaupun mungkin beda versi dan gaya.

Lebih Baik Jangan Berkunjung  Kalau Hanya Menambah Beban Orang

Kalau tidak mampu menahan diri,maka alangkah lebih baik,jangan berkunjung kerumah kerabat atau sahabat kita,kalau hanya akan menambah beban pikiran dan merusak suasana hatinya.. Kalau mau saling bercerita,maka ada banyak hal positif, yang dapat dijadikan bahan pembicaraan. Misalnya anak atau cucu,sudah lulus dan barusan di wisuda. Atau  anak yang sudah dapat pekerjaan atau sudah dapat jodoh dan segera akan menikah. Maupun bernostalgia semasa masih bersama sama.

Dengan cara ini,kita sudah menghadirkan suasana ceria dalam kunjungan kita,Dan hal ini,jauh lebih bernilai dan bermanfaat, ketimbang,membawa oleh oleh tapi kemudian menceritakan tentang hal hal yang menyedihkan,hanya karena ingin mendapatkan rasa simpati atau empathi. Apalagi kalau sampai mengossipkan hal hal buruk ,terhadap salah satu anggota keluarga., maka kunjungan kita bukan membawa kegembiraan,melainkan merusakkan suasana dalam keluarga orang yang dikunjungi.

Hidup kita baru berarti, bilamana ada manafaatnya bagi orang  lain. Dan salah satu kesempatan terbaik,adalah menghadirkan kegembiraan kecil kedalam keluarga yang kita kunjungi.

Alangkah eloknya, bilamana kita mampu menahan diri, agar jangan sampai  datang sebagai pembawa berita buruk kedalam keluarga orang .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun