Tidak ada bukti atau laporan bahwa jamaah LDII melakukan pembersihan khusus sebelum melaksanakan ibadah di area-area tersebut.
Klarifikasi Isu yang Beredar di Indonesia
Kembali ke tanah air, narasi tentang warga LDII yang selalu mengepel masjid setelah digunakan orang luar ternyata lebih bernuansa fitnah dan misinformasi. Beberapa poin logis yang perlu dipertimbangkan:
Masjid LDII umumnya memiliki karpet tebal dan area yang luas, mustahil untuk terus-menerus dipel setiap kali ada orang luar masuk.
Jika pembersihan ekstrem seperti itu dilakukan, masjid akan selalu basah dan sulit digunakan untuk ibadah harian.
Dalam banyak kesempatan, masjid-masjid LDII bahkan sering digunakan bersama dalam acara keagamaan yang melibatkan masyarakat umum.
Menangkal Isu dan Fitnah
Dari penelusuran fakta dan logika di atas, jelas bahwa tuduhan warga LDII membawa tukang pel masjid saat umrah dan haji, atau selalu mengepel setelah orang luar beribadah di masjid LDII, adalah tidak berdasar. Isu ini cenderung dipelihara oleh pihak-pihak yang tidak menyukai LDII dan ingin menciptakan citra negatif terhadap LDII.
Mengajak Berpikir Jernih
Warga LDII, seperti umat Islam lainnya, memahami bahwa kesucian tempat ibadah adalah tanggung jawab bersama. Membersihkan masjid memang bagian dari menjaga kenyamanan dan kebersihan, namun bukan dalam konteks menyucikan dari keberadaan orang luar.
Masyarakat diharapkan dapat menyaring informasi dan tidak mudah termakan hoaks yang mengadu domba sesama umat Islam.(R/Tjatra)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
