Contoh terhadap FFL: di laporan NIIP untuk Kuartal Keempat 2016 BI, tertulis bahwa FFL kita turun sebesar 6,9% secara kuartal ke kuartal, atau sebesar USD 45,4 miliar menjadi USD 617,5 miliar.... Penurunan itu terutama disebabkan oleh penguatan USD terhadap IDR dan mata uang lainnya selama kuartal tersebut dan juga penurunan IHSG.
Contoh terhadap FFA: Di Laporan NIIP untuk Kuartal Keempat 2015 oleh BI tersebut, tertulis bahwa FFA Indonesia pada akhir triwulan IV 2015 naik USD 3,2 miliar (1,6% qtq) menjadi USD 211,8 miliar. Kenaikan tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan posisi cadangan devisa.Â
Kenaikan FFA lebih lanjut tertahan oleh menurunnya transaksi investasi portofolio dan investasi lainnya di sisi aset serta revaluasi negatif antara lain akibat penguatan dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya dan penurunan harga beberapa obligasi benchmark yang menjadi FFA milik penduduk sah Indonesia. Â
3.1.7 Ekspor Indonesia, misalnya batubara, barang tambang lain, CPO, akan membantu menaikkan FFA kita jika semua atau sebagian dari devisa hasil ekspor itu masuk ke BI atau diparkir di LN dan dicatat sebagai milik penduduk sah Indonesia. Jika angka-angka unsur NIIP lainnya tetap, angka negatif NIIP kita akan turun. Karena itu, kenaikan harga produk kita yang diekspor membantu menaikkan FFA kita jika semua atau sebagian dari hasil ekspor itu masuk ke BI atau diparkir di LN dan dicatat sebagai milik penduduk sah Indonesia.
3.1.8 Pembayaran utang LN oleh pemerintah dan swasta; karena NIIP juga mirip  neraca debet dan kredit, pembayaran pokok utang LN oleh pemerintah maupun swasta akan mengurangi FFL dan juga mengurangi FFA dengan nilai yang sama jika semua atau sebagian dari pembayaran itu berasal dari FFA kita dan faktor-faktor lainnya tetap;
3.1.9 Penerimaan utang LN oleh pemerintah dan swasta kecuali kalau sebagian atau seluruh utang-utang itu masuk menjadi cadangan forex, atau dipinjamkan kembali ke pihak LN atau ditanam di LN, baik sebagian atau seluruhnya, Â sehingga menjadi bagian dari FFA kita;
3.1.10 Surplus di neraca pembayaran;
3.1.11 FFA Indonesia turun anatara lain karena terjadinya round-tripping FDI (FDI yang semula berasal dari dana dalam negeri menjadi dana asing) dan penarikan simpanan sektor swasta DN dari bank di luar negeri (lihat Laporan tentang NIIP kuartal keempat 2016 oleh BI).Â
3.1.12 Masuknya FDI menambah angka negative NIIP (untuk sementara waktu):
Contoh: Thailand
Misalnya yang terjadi dari tahun 2000 sd 2009, angka NIIP mereka yang minus 48% pada 2000 membaik menjadi positif 3% terhadap GDP mereka pada tahun 2009 sebagian besar karena surplus dagang dan kenaikan cadangan forex mereka (dari sekitar USD 35 miliar menjadi sekitar USD 100 miliar).