di matamu ibu, seribu tahun mengekal jadi satu, kupu-kupu kembangkan sayapnya tanpa harus jadi kepompong, bersama belalang terbang berputar berpacu di segala taman, halaman, dan pohon-pohon dibawanya segenap rimbun kenangam, rindu yang menyala di sepanjang jalan-jalan
di matamu, ibu, segala isyarat dan tanda tertinggal seperti kitab yang terbuka, tempat segala peta dan segenap warna, danau, dan telaga tempat ikan-ikan membiakkan harapan, tempat segala sunyi ditandai.
dan di sana pula, di balik matamu: tuhan begitu mempesona!Â