saban gerimis tiba
ibu selalu berkata
bahwa segala waktu segera fana,
segala tangis tak mampu menampung luka
kelak segalanya akan buta
segelap manusia segera berlari menuju goa-goa purba
membaca catatan di garis tangan sendiri.
saban gerimis tiba
ibu selalu ingatkan
kita adalah musyafir yang berangkat renta
melangkah gontai seperti seekor unta
terengah-engah seberangi jazirah-jazirah,
terkantuk-kantuk tapaki jalan-jalan menanjak,
penuh berserak batu dan semak.
menuju tempat terakhir meletakkan sujud
dan puing-puing kenangan yang tersisa.
gerimis pun lebat
ibu mengingatkan kita
untuk segera bersedekap jari
*tayang di sepenuhnya.com dan instastori.com