Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Kapan Terakhir Kali Kamu Benar-benar Merasa Sepi?

14 Oktober 2025   10:45 Diperbarui: 14 Oktober 2025   10:45 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku Sepi mencoba memutar balik cara pandang itu.

Ia mengajak pembacanya berdamai dengan perasaan sunyi, bukan untuk tenggelam di dalamnya, tapi untuk mengenalnya.

Sebab, bagaimana kita bisa sembuh dari sesuatu yang bahkan tidak mau kita akui?

Pijar Psikologi menulis dengan nada yang hangat dan empatik.

Alih-alih menggurui, mereka seperti teman yang menepuk pundak sambil berkata,

"Tidak apa-apa merasa sepi. Kamu tidak sendiri dalam perasaan itu."

Tentang Buku Sepi, Sebuah Dialog dengan Diri Sendiri

Buku ini diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada Januari 2022, ditulis oleh tim Pijar Psikologi, sebuah komunitas yang berfokus pada edukasi kesehatan mental di Indonesia.

Tebalnya 272 halaman, namun isinya bukan teori psikologi yang rumit, melainkan refleksi mendalam tentang bagaimana manusia memahami kesepian.

Lewat tulisan-tulisan pendek, kutipan, dan ilustrasi perasaan, buku Sepi membimbing pembaca untuk menelusuri ruang batinnya sendiri.

Ia mengajak kita untuk berkenalan dengan sepi, mengenali dari mana datangnya, apa yang disembunyikannya, dan bagaimana mengubahnya menjadi kekuatan.

Buku ini juga mematahkan anggapan bahwa "menyendiri itu pasti menyedihkan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun