Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Tutupi Pelat Nomor Pakai Lakban, Bukan Mau Nakal, tapi... Takut Salah Tilang!

11 Oktober 2025   11:55 Diperbarui: 11 Oktober 2025   10:48 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu merasa sudah hati-hati di jalan, tapi tetap saja was-was begitu melihat kamera tilang elektronik (ETLE) di atas lampu lalu lintas?

Nah, ternyata rasa was-was itu bukan cuma kamu yang rasakan. Di Jakarta Pusat, beberapa pengendara kini punya cara unik buat "mengantisipasi" hal itu ,  menutupi sebagian pelat nomor kendaraan mereka dengan lakban hitam.

Sekilas, memang terdengar seperti aksi nakal. Tapi tunggu dulu, ternyata alasan di baliknya lebih rumit daripada sekadar mau kabur dari polisi.

Pengendara tutupi pelat nomor pakai lakban bukan untuk nakal, tapi takut salah tilang ETLE di tengah minimnya kepercayaan pada sistem hukum digital. - Tiyarman Gulo

Ketakutan di Era ETLE

Rahman, 41 tahun, seorang pengemudi ojek daring, jadi salah satu contoh paling nyata.

Ia menutupi angka pertama di pelat motornya pakai lakban hitam. Bukan karena mau sembunyi dari hukum, katanya, tapi karena takut dapat surat tilang yang salah sasaran.

"Bukan niat nakal, cuma takut aja kalau tiba-tiba ada surat tilang datang. Saya tutup sebagian aja, nanti malam dibuka lagi," ujarnya ketika ditemui di kawasan Cikini.

Rahman punya alasan kuat. Ia mendengar cerita teman sesama ojek online yang tiba-tiba dapat surat tilang padahal tidak melanggar. Posisi motornya waktu itu hanya berhenti sebentar, tapi di sistem kamera, terbaca melanggar marka jalan.

Cerita seperti ini menyebar cepat di kalangan pengendara. Dan kalau sudah menyangkut urusan tilang, apalagi elektronik, banyak orang langsung memilih jalan aman, "daripada repot".

Antara Takut dan Tidak Percaya

Di satu sisi, teknologi ETLE hadir untuk membuat penegakan hukum lebih adil. Tidak ada lagi tilang "by feeling" atau "main damai". Semua berdasarkan bukti visual.

Tapi di sisi lain, muncul rasa was-was baru, bagaimana kalau sistemnya salah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun