Seorang politisi muda yang duduk santai di mobil SUV, ditemani seorang wanita, lalu sambil tertawa lepas ia berkata, "Hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok aja uang negara ini. Kita habiskan, biar negara makin miskin."
Ucapan itu direkam, diunggah ke media sosial, dan dalam hitungan jam sudah berputar ke mana-mana. Dari grup WhatsApp keluarga, beranda Facebook, sampai akun gosip di Instagram. Netizen marah, kecewa, sekaligus heran. Bagaimana mungkin seorang anggota DPRD bisa mengucapkan kata-kata sefrontal itu?
Lebih ironis lagi, ternyata kondisi finansial sang politisi jauh dari kata kaya raya. Berdasarkan laporan LHKPN, harta Wahyudin justru tercatat minus Rp2 juta.
Kisah ini menjadi gambaran kontras, seorang pejabat publik yang sebenarnya tidak bergelimang harta, tapi ucapannya justru menggambarkan seolah ia sedang menikmati pesta uang rakyat.
Ucapan kontroversial Wahyudin Moridu soal "rampok uang negara" viral, terungkap hartanya minus Rp2 juta, hingga akhirnya ia minta maaf ke publik. - Tiyarman Gulo
Viral yang Bikin Geger
Video berdurasi 30 detik itu muncul pertama kali di akun gosip Instagram @lambe_turah pada Jumat, 19 September 2025. Dalam rekaman, terlihat Wahyudin Moridu duduk di jok depan sebuah mobil SUV, bersama seorang wanita di sampingnya. Dengan gaya santai dan penuh tawa, ia melontarkan kalimat yang langsung membuat darah publik mendidih,
"Hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok aja uang negara ini. Kita habiskan aja, biar negara ini makin miskin."
Kalimat itu terdengar jelas. Bukan salah dengar, bukan juga editan. Ucapannya disambung dengan tawa. Bahkan, ia sempat menambahkan kalimat lain yang lebih memancing emosi,
"Ini membawa hugel langsung ke Makassar menggunakan uang negara."
Dalam bahasa Gorontalo, hugel berarti "hubungan gelap" atau kekasih selingkuhan. Pernyataan ini sontak memperkeruh suasana. Publik bukan hanya melihatnya seolah sedang membanggakan diri menghabiskan uang rakyat, tetapi juga membawa isu moral yang menyentuh ranah pribadi.
Tak butuh waktu lama, video itu viral ke berbagai platform, Facebook, WhatsApp Group, hingga X (Twitter). Beragam komentar bermunculan. Ada yang mengecam keras, ada yang menertawakan, ada pula yang merasa muak, "Kalau pejabat muda saja sudah begini, apa bedanya dengan yang tua?"
Di era media sosial, satu ucapan ceroboh bisa lebih berbahaya daripada skandal besar. Dan itulah yang sedang dialami Wahyudin.