Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Drama Dosen UIN Malang: Konflik Tetangga, Pelecehan, dan Pura-Pura Stroke!

18 September 2025   09:00 Diperbarui: 17 September 2025   11:28 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kronologi dosen UIN Malang pura-pura stroke dan berguling saat didatangi polisi, masalah ini jadi pemicunya!© 

Meski banyak yang menjadikannya bahan guyonan, tetap ada sisi serius dari kasus ini. Viral memang membuat sebuah peristiwa cepat dikenal, tapi konsekuensinya bisa panjang dan melekat pada reputasi seseorang.

Sikap Kampus, Netral, Jangan Bawa Nama Institusi

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang akhirnya angkat bicara. Melalui Pranata Humas Ahli Muda, M. Fathul Ulum, pihak kampus membenarkan bahwa sosok dalam video memang tenaga pengajar mereka. Namun, mereka menegaskan bahwa peristiwa tersebut murni masalah pribadi antar-tetangga, sama sekali tidak terkait dengan institusi.

“Iya, benar yang bersangkutan adalah dosen UIN Malang. Tetapi itu murni masalah pribadi antar-tetangga, bukan bagian dari urusan kampus,” jelas Ulum.

Kampus memilih untuk tidak ikut campur. Mereka berharap semua pihak bisa menyelesaikan masalah ini secara bijak tanpa menyeret nama universitas. Posisi kampus jelas, netral dan tidak ingin terbawa arus viralitas.

Proses Hukum, Polisi Masih Dalami Kasus

Meski viral di media sosial, aparat kepolisian tetap menjalankan prosedur hukum. Hingga saat ini, polisi masih melakukan pendalaman, mengumpulkan bukti, serta memeriksa keterangan para pihak terkait.

Bagi aparat, yang lebih penting adalah membuktikan kebenaran laporan, apakah tuduhan pelecehan, pencemaran nama baik, dan perusakan aset itu benar adanya atau hanya bagian dari konflik personal. Aksi berguling atau pura-pura stroke mungkin menarik perhatian publik, tapi tidak bisa serta-merta menghapus proses hukum yang sedang berjalan.

Fenomena Sosial, Kenapa Kasus Seperti Ini Mudah Viral?

Kalau dipikir-pikir, mengapa kasus seperti ini bisa cepat viral? Ada beberapa faktor,

  1. Visual yang dramatis. Adegan seorang dosen berguling di sawah tentu di luar kebiasaan. Orang langsung penasaran dan membagikan ulang.
  2. Kontras peran. Publik punya ekspektasi bahwa dosen identik dengan wibawa dan ketenangan. Begitu ada yang bertindak “nyeleneh”, kontras ini langsung mencuri perhatian.
  3. Era media sosial. Satu video singkat bisa menembus ribuan bahkan jutaan layar dalam hitungan jam.

Fenomena ini mengingatkan kita bahwa viral bukan sekadar hiburan, tapi bisa berdampak panjang pada reputasi, nama baik, bahkan karier seseorang.

Pelajaran yang Bisa Dipetik

Kasus dosen UIN Malang bukan hanya soal konflik pribadi, tapi juga cermin betapa cepatnya publik mengonsumsi dan mengomentari sebuah peristiwa. Ada beberapa hal yang bisa kita renungkan,

  • Bijak dalam menyelesaikan konflik. Perseteruan personal sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin, bukan dengan manuver dramatis.
  • Hati-hati di era digital. Sekali video viral, sulit menghapus jejaknya. Reputasi bisa runtuh hanya karena beberapa detik rekaman.
  • Netralitas lembaga. Sikap UIN Malang menunjukkan pentingnya memisahkan urusan pribadi dengan institusi.
  • Belajar dari peristiwa. Jangan mudah terprovokasi, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Penutup

Drama seorang dosen UIN Malang yang tiba-tiba berguling dan pura-pura stroke saat didatangi polisi memang menggelitik. Banyak yang menertawakan, sebagian menyayangkan, dan sebagian lagi menunggu kelanjutan proses hukumnya.

Kasus ini menunjukkan bahwa dalam sekejap, konflik personal bisa jadi konsumsi publik. Lebih dari itu, ia juga jadi pengingat, viral mungkin hanya sebentar, tapi dampaknya bisa menetap lama, terutama bagi nama baik seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun