Jika melihat jejak karier Imam Widodo, ada satu benang merah yang selalu tampak. Konsistensi dalam pengabdian. Ia bukan perwira yang instan naik pangkat karena koneksi politik, melainkan seseorang yang ditempa lewat pengalaman panjang di berbagai medan tugas.
Sosoknya bisa menjadi teladan bagi generasi muda polisi, bahwa jalan menuju puncak bukan hanya lewat kecerdasan akademis, tapi juga lewat disiplin, keberanian, dan integritas.
Hari ini, ketika kita melihat seorang Komjen Imam Widodo berdiri tegak memimpin Korps Brimob, mudah lupa bahwa ia dulu hanyalah seorang anak muda dari Malang dengan mimpi sederhana. Namun, dedikasi dan komitmen membuatnya sampai di titik ini.
Bagi sebagian orang, pangkat bintang tiga mungkin adalah tujuan. Tapi bagi Imam Widodo, pangkat hanyalah amanah. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana ia menggunakan posisinya untuk menjaga bangsa, melindungi masyarakat, dan memastikan Brimob tetap menjadi pasukan yang dipercaya rakyat.
Dan di situlah letak kekuatan sejatinya. Bukan sekadar jenderal, tetapi pemimpin yang mengabdi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI