Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ditolak Panti Asuhan, Ditemukan di Tempat Tak Layak, Hingga Dipilih oleh Rafathar dan Rayyanza

25 Agustus 2025   19:46 Diperbarui: 25 Agustus 2025   16:11 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ditolak Panti Asuhan, Ditemukan di Tempat Tak Layak, Hingga Dipilih oleh Rafathar dan Rayyanza | tribun

Di tengah hiruk pikuk dan sorotan kamera yang tak pernah padam di istana Andara, hadir sesosok malaikat kecil yang membawa keheningan penuh makna. Namanya Lily. Kemunculannya di pelukan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad beberapa waktu lalu sontak menjadi perbincangan. Siapakah bayi perempuan mungil ini? Dari mana asalnya? Pertanyaan-pertanyaan itu berterbangan, diiringi berbagai spekulasi dan rumor.

Kini, Raffi Ahmad akhirnya membuka tirai dari misteri manis itu. Dan cerita di baliknya bukanlah dongeng tentang kemewahan, melainkan sebuah narasi tentang takdir, penolakan, dan sebuah keajaiban yang datang dari suara hati paling murni. Suara hati anak-anak. Ini adalah kisah tentang bagaimana seorang bayi yang ditolak dunia, justru dipilih oleh semesta untuk menjadi bagian dari salah satu keluarga paling terkenal di Indonesia.

Bayi Lily, yang ditemukan di tempat tak layak & ditolak panti, diadopsi Raffi Ahmad. Restu tak terduga dari Rafathar & Rayyanza menjadi momen penentu. - Tiyarman Gulo

Sebuah Awal yang Getir, Sebuah Perjalanan Sunyi

Perjalanan hidup Lily tidak dimulai di atas ranjang bayi yang empuk dengan selimut sutra. Awalnya adalah sebuah potret kelam yang menyayat hati. Dengan suara bergetar, Raffi Ahmad menceritakan bagaimana Lily ditemukan.

"Waktu itu merasakan mungkin enggak enak, sebagai seorang bayi, disimpen di..., mohon maaf tempat yang kurang layak, taruh di sampah," kata Raffi. Sebuah kalimat singkat yang melukiskan ribuan gambaran pilu. Bayangkan, sesosok manusia mungil yang baru saja menghirup udara dunia, sudah harus berhadapan dengan sisi tergelap kemanusiaan.

Cobaan bagi Lily belum berakhir di situ. Setelah diselamatkan, pintu-pintu harapan seolah tertutup baginya. "Udah muter-muter panti asuhan, enggak ada yang terima," lanjut Raffi. Dunia yang seharusnya merengkuhnya, justru berulang kali menolaknya. Di hari-hari pertamanya, Lily adalah seorang pejuang kecil yang sunyi, bertahan dalam kerapuhan tanpa tahu ke mana takdir akan membawanya.

Rantai Tangan Takdir

Namun, Tuhan bekerja dengan cara yang paling misterius. Ketika pintu-pintu formal tertutup, Ia membuka jalan melalui rantai tangan-tangan kebaikan. Takdir Lily mulai berbelok ketika ia ditemukan oleh seorang teman yang kebetulan adalah sahabat dari Caca Tengker, adik Nagita Slavina.

Niat baik sang penemu adalah membawanya ke Bali untuk dirawat. Namun, ada aturan yang tak bisa dilanggar, bayi sekecil itu belum boleh melakukan perjalanan udara. Rencana itu pun gagal. Di sinilah takdir kembali menunjukkan kuasanya. Karena tak bisa dibawa, bayi mungil itu untuk sementara "dititipkan" kepada Caca Tengker.

Sebuah penitipan sementara yang ternyata adalah jembatan menuju rumah selamanya. Tanpa ada yang merencanakan, Caca kemudian membawa bayi itu saat berkunjung ke rumah kakaknya, Nagita Slavina. Bayi tanpa nama itu akhirnya melangkahkan takdirnya masuk ke dalam rumah Andara.

Ketika Hati yang Memutuskan

Di sinilah puncak dari segala kisah terjadi. Bukan di ruang rapat atau diskusi panjang antara suami-istri. Keputusan terbesar dalam hidup Lily justru terjadi dalam serangkaian momen spontan yang terasa begitu magis.

Saat melihat bayi mungil itu di rumahnya, Raffi bertanya apakah ia sudah di-adzani. Mengetahui jawabannya adalah "belum", Raffi sebagai seorang ayah dan muslim, secara naluriah mengambilnya, menggendongnya, dan melantunkan adzan di telinga kecilnya.

"Pas lagi hari itu (Caca) ke rumah gue, belum di adzanin, gue adzanin dong," kenang Raffi. "Selesai adzanin, gue pandang matanya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun