Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Konferensi Pers KPK yang Tak Tampilkan Barang Bukti Kasus Wamen Noel

24 Agustus 2025   13:00 Diperbarui: 23 Agustus 2025   14:23 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini Alasan KPK Tak Tampilkan Barang Bukti Kasus Wamenaker, Oh Ternyata JPNN.COM 

Langkah KPK ini bisa dibaca sebagai berikut.

  1. Menjaga Momentum Penyidikan. KPK tidak ingin penyidikan yang sedang berkembang terganggu oleh keriuhan publik atas barang bukti tertentu. Fokus mereka adalah mengunci semua pihak yang terlibat.

  2. Efek Kejut untuk Target Berikutnya. Dengan menyimpan rapat-rapat bukti yang mereka miliki, KPK menciptakan ketidakpastian dan ketakutan di antara pihak-pihak lain yang mungkin terlibat. Mereka akan terus bertanya-tanya, "Bukti apa saja yang sudah dipegang KPK? Apakah nama saya ada di sana?"

  3. Sinyal Kekuatan. Ini menunjukkan bahwa KPK sangat percaya diri dengan kasusnya. Mereka tidak butuh "gimmick" pamer barang bukti untuk meyakinkan publik. Penetapan 11 tersangka, termasuk seorang Wamen, sudah merupakan pernyataan yang sangat kuat.

Mengunci 11 Nama, Mengintai Siapa Lagi?

Meskipun panggungnya terasa kosong, jangan salah, KPK sudah berhasil mengunci nama-nama besar. Sebelas orang resmi menyandang status tersangka dan ditahan, mulai dari koordinator, sub-koordinator, direktur, dirjen, pihak swasta, hingga sang Wakil Menteri Immanuel Ebenezer.

Mereka semua disangkakan dengan pasal pemerasan dan gratifikasi, sebuah kejahatan yang terorganisir dan sistemik. Ini bukanlah kasus receh. Ini adalah pembongkaran sebuah "kerajaan kecil" di dalam Kemenaker.

Ketiadaan barang bukti di depan publik sama sekali tidak mengurangi keseriusan kasus ini. Justru sebaliknya, hal itu menandakan bahwa KPK sedang mempersiapkan jaring yang lebih besar untuk menangkap ikan-ikan lain yang masih bersembunyi di perairan keruh birokrasi.

Jadi, konferensi pers hari itu bukanlah akhir dari cerita. Ini bahkan bukan pertengahan cerita. Ini adalah sebuah teaser, sebuah pengumuman bahwa episode selanjutnya akan jauh lebih mendebarkan. Kita semua hanya bisa menunggu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun