Setelah menjelajahi rimba swasta, kami memasuki "kerajaan" PT Pegadaian. Perbedaannya terasa bahkan dari area parkir. Seorang satpam ramah menyapa dan menanyakan keperluan. Ini bukan lagi sekadar toko, ini sebuah institusi.
Di cabang pertama, kami langsung dihadapkan pada realitas, "Maaf, Pak, brankas barang elektronik sedang penuh." Ternyata, banyak nasabah yang memilih memperpanjang masa gadai, membuat kapasitas penyimpanan terbatas. Kami pun diarahkan ke cabang yang lebih besar.
Di cabang tujuan, suasana benar-benar berbeda dari gerai swasta. Ruang tunggu ber-AC yang luas, kursi yang nyaman, dan sistem nomor antrean menyambut kami. Tidak ada teralis besi, hanya pembatas kaca modern seperti di bank. Rasanya lebih formal, lebih aman, dan lebih menenangkan.
Di sini, kami tidak bisa langsung ke loket. Kami harus mengisi beberapa formulir terlebih dahulu, formulir aplikasi, pernyataan kepemilikan barang, dan lainnya. Setelah itu, barulah kami mengambil nomor antrean untuk bertemu penaksir. Prosesnya jelas lebih panjang, butuh kesabaran. Ini adalah "rumah sakit pemerintah" di dunia gadai: prosedurnya lebih banyak, tapi terasa lebih terjamin.
Meskipun kami tidak melanjutkan proses gadai HP (karena antrean yang cukup panjang), kami berhasil mendapatkan informasi lengkap mengenai skema biayanya. Dan di sinilah letak kekuatan utama sang raksasa plat merah.
Saat Angka Bicara Lebih Keras
Mari kita bedah perbedaan biayanya. Gadai swasta rata-rata mematok bunga flat 10% per bulan. Sementara di Pegadaian, sistemnya disebut "Sewa Modal" dan dihitung per 15 hari dengan tarif yang jauh lebih rendah.
Gadai Swasta (Contoh) Pinjam Rp 500.000. Bunga 10% di muka = Rp 50.000. Uang diterima Rp 450.000.
Pegadaian (KCA Golongan A) Pinjam Rp 500.000. Biaya admin Rp 2.000. Sewa modal per 15 hari 1% = Rp 5.000. Total biaya sebulan hanya sekitar Rp 12.000, jauh di bawah angka Rp 50.000 di swasta.
Belum lagi, gadai swasta sering memiliki biaya tersembunyi lain seperti biaya asuransi atau denda keterlambatan yang bervariasi. Di Pegadaian, semua tertera jelas dalam tabel tarif yang bisa dilihat siapa saja. Tenor pinjaman di Pegadaian juga jauh lebih panjang, minimal 120 hari, memberikan nasabah napas yang lebih lega.
Jadi, ke Mana Sebaiknya Berlabuh saat Kepepet?
Setelah petualangan ini, tidak ada satu jawaban mutlak. Pilihan terbaik sangat bergantung pada situasi dan prioritas Anda.