Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saat Amien Rais Tuduh Jokowi Dalangi Kecelakaan Putranya

2 Juli 2025   15:00 Diperbarui: 1 Juli 2025   17:38 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amien Rais menuding bahwa insiden kecelakaan putra sulungnya, Ahmad Hanafi Rais pada tahun 2020 silam didalangi oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo

Pertanyaan terbesar yang menggantung di udara adalah Mengapa sekarang? Mengapa Amien Rais menunggu lima tahun untuk mengungkap "plot" yang begitu detail ini? Apakah ada bukti baru yang ia temukan? Ataukah ini sebuah manuver politik yang dilancarkan pada momen tertentu?

Tuduhan ini menempatkan publik dalam posisi yang sulit. Di satu sisi, ada cerita seorang ayah yang menyaksikan penderitaan putranya dan meyakini ada kekuatan gelap di baliknya. Di sisi lain, ada catatan resmi yang melukiskan gambaran yang berbeda, meskipun sama-sama tragis.

Yang pasti, di tengah pusaran tuduhan politik ini, ada fakta yang tak terbantahkan, Ahmad Hanafi Rais adalah korban. Ia menderita luka fisik dan trauma yang mengubah hidupnya. Sementara publik dan panggung politik mungkin akan terus berdebat tentang siapa dalangnya dan apa motifnya, tragedi kemanusiaan yang menimpanya tetap menjadi inti dari semua kebisingan ini.

Kotak Pandora itu kini telah terbuka. Isinya bukan lagi sekadar berita kecelakaan, melainkan sebuah misteri yang menyeret nama-nama besar, dipenuhi tuduhan berat, dan diselimuti kabut tebal yang entah kapan akan sirna.

Bagaimana Anda melihat tuduhan yang muncul setelah lima tahun ini? Apakah ini murni upaya mencari keadilan dari seorang ayah, atau ada agenda politik tersembunyi di baliknya?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun