Perbedaan sistem kesehatan juga menjadi salah satu tantangan besar. Di banyak negara maju, layanan kesehatan memiliki biaya yang sangat mahal bagi mereka yang belum memiliki asuransi kesehatan yang memadai. Hal ini sering kali menjadi beban bagi tenaga kerja migran yang belum memiliki status permanen di negara tujuan.
Bagaimana Persiapan untuk Berkarier ke Luar Negeri?
Bagi yang benar-benar ingin mencoba peluang di luar negeri, berikut beberapa langkah persiapan yang harus dilakukan:
- Pelajari kondisi ekonomi, peluang kerja, budaya kerja, dan regulasi ketenagakerjaan di negara tujuan.
- Menguasai bahasa negara tujuan adalah nilai tambah yang besar. Jika ingin bekerja di Jepang, misalnya, memiliki sertifikasi JLPT bisa menjadi keunggulan.
- Beberapa negara memiliki standar profesional tertentu. Pastikan memiliki sertifikasi yang diakui secara internasional jika diperlukan.
- Bergabung dengan komunitas diaspora Indonesia di luar negeri dapat membantu dalam mencari informasi dan peluang kerja.
- Sebelum berangkat, pastikan memiliki dana darurat untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan tak terduga.
- Pastikan memiliki visa yang sesuai agar bisa bekerja secara legal di negara tujuan.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk persiapan? Tergantung negara tujuan dan bidang pekerjaan, bisa memakan waktu 6 bulan hingga 2 tahun sebelum akhirnya bisa benar-benar bekerja di luar negeri.Â
Dalam beberapa sektor, seperti teknologi dan kesehatan, proses imigrasi bisa lebih cepat karena tingginya permintaan tenaga kerja di bidang tersebut.
Selain itu, penting untuk memahami kondisi pajak di negara tujuan. Banyak tenaga kerja Indonesia yang terkejut ketika mendapati bahwa penghasilan mereka harus dipotong pajak dalam jumlah besar di negara baru mereka, yang bisa mengurangi daya beli secara signifikan.
Tren #KaburAjaDulu bukan sekadar pelarian. Ini adalah cerminan dari ketidakpuasan generasi muda terhadap kondisi dalam negeri. Namun, bekerja di luar negeri juga bukan tanpa tantangan.Â
Keputusan ini harus dipertimbangkan dengan matang, dengan persiapan yang cukup agar tidak berakhir dalam situasi yang lebih sulit.Â
Sementara itu, pemerintah dan dunia usaha di Indonesia juga perlu berbenah agar lebih banyak talenta muda yang memilih untuk membangun negeri sendiri daripada "kabur" mencari masa depan di tempat lain.
Salah satu langkah yang bisa diambil pemerintah adalah dengan menciptakan iklim kerja yang lebih kompetitif, memberikan insentif bagi tenaga kerja berbakat agar tetap bertahan di dalam negeri, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan kerja agar tenaga kerja Indonesia memiliki daya saing di pasar global.
Lantas, apakah kamu sendiri tertarik untuk kabur aja dulu atau tetap ingin berjuang di tanah air?.(*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI